
Kiai Asrorun Niam Sebut Keutamaan Waktu Ibadah di Armuzna
03/06/2025 20:06 ADMINOleh: Muhammad Fakhruddin, Jurnalis MUIDigital dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH, MUI.OR.ID – Mustasyar Dini Prof KH Asrorun Niam Sholeh, mengimbau para jamaah haji Indonesia untuk mempersiapkan diri secara optimal menghadapi puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah yang akan dilaksanakan pada 9 Zulhijah. Kiai Niam keutamaan waktu ibadah di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).
"Wukuf di Arafah adalah rukun utama dalam ibadah haji. Tanpa kehadiran fisik di Arafah pada tanggal tersebut, ibadah haji tidak sah. Karena itu, perlu kesiapan fisik dan mental yang matang," ujar Kiai Asrorun Niam, Selasa (3/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pada 8 Zulhijah, jamaah akan mulai bergerak secara bertahap menuju Arafah. Kementerian Agama telah mengatur keberangkatan secara berangsur agar semua jamaah dapat tiba tepat waktu tanpa ada yang tertinggal.
Di Arafah, lanjutnya, para jamaah diimbau memperbanyak amalan seperti doa, zikir, salawat, salat sunah, membaca Al-Qur’an, dan melakukan muhasabah diri.
"Hari Arafah adalah hari yang mustajab di tempat yang mustajab. Gunakan waktu tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampun atas kesalahan, baik kepada Allah maupun kepada sesama," jelasnya.
Setelah wukuf di Arafah, jamaah akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit, kemudian ke Mina guna melaksanakan lempar jumrah Aqabah dan mabit selama dua atau tiga hari.
Secara khusus, Kiai Asrorun Niam mengapresiasi penataan waktu pelemparan jumrah tahun ini, yang sudah mengikuti ketentuan syariat. Ia menegaskan bahwa waktu yang sah untuk melempar jumrah pada hari-hari tasyrik dimulai setelah salat Subuh.
"Meski waktu afdal adalah setelah tergelincir matahari (zuhur), itu adalah waktu yang sangat padat dan panas. Karena itu, lebih baik mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh maktab dan syarikah demi keselamatan dan kenyamanan jemaah," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar jamaah tidak memaksakan diri demi mengejar keutamaan waktu jika kondisi fisik tidak memungkinkan, apalagi dengan cuaca ekstrem yang diperkirakan sangat panas tahun ini.
"Kepatuhan pada jadwal dan pengaturan yang telah ditetapkan adalah bagian dari menjaga keselamatan jamaah sekaligus tetap dalam koridor syariat," pungkasnya.
Tags: haji, ibadah haji, murur, skema murur, kiai asrorun niam