Cegah Tawuran Saat Ramadhan, PDPAB MUI: Ini Bulan Perdamaian

Cegah Tawuran Saat Ramadhan, PDPAB MUI: Ini Bulan Perdamaian

21/03/2025 20:18 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID – Maraknya aksi tawuran selama bulan Ramadhan menjadi perhatian serius berbagai pihak. Tidak sedikit peristiwa bentrokan antarremaja yang berujung pada korban luka, bahkan jiwa.

Menanggapi hal tersebut, Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa tawuran bertentangan dengan nilai Islam dan semangat Ramadhan.

"Tawuran dalam bentuk apa pun tidak sejalan dengan ajaran Islam. Ramadhan seharusnya menjadi bulan penuh rahmat, bukan ajang permusuhan," ujar Sekretaris PDPAB MUI, KH Nurul Badruttamam, Jumat (21/3/2025) kepada MUIDigital. 

Menurutnya, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat kesabaran dan membangun ukhuwah Islamiyah. Namun, justru ada sebagian remaja yang memanfaatkan momen ini untuk tindakan destruktif.


Kiai Nurul menekankan bahwa pencegahan tawuran tidak bisa diserahkan hanya kepada aparat keamanan. 

"Orang tua, guru, dan masyarakat harus lebih proaktif dalam membimbing dan mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam tindakan negatif," tuturnya.

Ia mendorong orang tua untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak, terutama di malam hari. 

"Banyak yang menganggap tawuran hanya sekadar 'bermain', padahal dampaknya bisa berbahaya, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial," tegasnya.

Selain itu, peran sekolah juga krusial dalam membentuk karakter siswa. PDPAB MUI meminta sekolah memperkuat pendidikan akhlak dan disiplin, serta menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang positif.

 "Siswa harus memiliki wadah yang sehat untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka," tambahnya.

Lebih lanjut, PDPAB MUI mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan patroli di daerah rawan tawuran, terutama saat sahur. Selain itu, edukasi mengenai konsekuensi hukum bagi pelaku tawuran harus lebih digencarkan.

"Kita harus memberikan efek jera agar tradisi kekerasan ini tidak terus berulang," ujarnya.

Di sisi lain, peran tokoh agama juga sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada remaja.

 "Dakwah harus lebih menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan menjaga akhlak. Ramadhan adalah momen terbaik untuk perbaikan diri, bukan ajang bentrokan," jelasnya.


PDPAB MUI juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga keamanan lingkungan. 

"Mengaktifkan kembali ronda malam atau sistem keamanan lingkungan bisa membantu mengurangi potensi tawuran," katanya.

Menurutnya, pencegahan tawuran harus menjadi tanggung jawab bersama.

 "Jika keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat bersinergi, kita bisa menjadikan Ramadhan sebagai bulan pembinaan akhlak, bukan bulan yang diwarnai aksi kekerasan," pungkasnya. (Sadam Al Ghifari/Azhar)

Tags: PDPAB MUI, Ramadhan