
Tiga Titik Strategis dalam Mengoptimalkan Media MUI
19/06/2025 18:44 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID– Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Bidang Infokom Asrori S Karni menyebut tiga hal penting yang menjadi titik penting pengembangan media MUI, baik itu website, TV, maupun sosial media.
Menurutnya, aspek yang pertama adalah aspek kurasi. Tim media MUI, khususnya dari Komisi Infokom, setiap minggu melakukan seleksi atau pemilihan narasi konten apa yang penting untuk dipublikasikan.
Aspek kedua, lanjutnya, produksi konten. Konten bisa dalam bentuk tulisan, video, infografis, maupun lainnya yang nanti outputnya (hasilnya) dipublikasikan di media MUI.
"Diharapkan berbagai produksi konten terkonsolidasikan melalui media MUI. Supaya kita semakin kuat, subscribe dan views makin besar, itu lebih baik dibandingkan masing-masing berkreasi membuat platform," kata Asrori dalam Standardisasi dan Optimalisasi Media MUI di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan ini digelar oleh Komisi Infokom MUI dengan mengundang seluruh Komisi, Badan, dan Lembaga (KBL) MUI.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, produksi konten baik yang sudah jadi maupun setengah jadi, bisa dikoordinasikan dan dikolaborasikan dengan tim media MUI untuk dipublikasikan.
Kiai Asrori menerangkan, apabila ada produksi konten dalam bentuk video, bisa dikoordinasikan dengan tv maupun medsos. Sementara artikel, naskah news maupun non news seperti khutbah jumat, bisa disampaikan ke tim website MUI.
Kemudian, aspek ketiga yakni distribusi atau amplifikasi konten-konten yang diproduksi tersebut dengan melibatkan networking KBL MUI secara nasional.
"Kita optimalkan koordinasinya sehingga media kita semakin optimal. Fungsi khadimul ummah semakin optimal," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat strategis. Selama ini, tim pengelola media MUI telah bekerja keras untuk terus memproduksi dan mendominasi narasi-narasi, pesan-pesan, konten-konten MUI dari berbagai aspek.
Mulai dari fatwa, dakwah, pendidikan, dan semua yang tercermin di KBL MUI. Menurutnya, koordinasi media MUI dengan KBL sudah dirintis dan berjalan, sebagaimana sudah ada dan berjalannya WhatsApp kontributor KBL MUI.
Selain itu, dia menilai beberapa KBL MUI telah memperlihatkan kerjasama secara intensif dengan media MUI. Misalnya LPPOM mengenai isu halal, DSN ekonomi syariah, maupun Komisi Fatwa yang menjawab kebutuhan umat.
"Kolaborasi sudah berjalan dan perlu dioptimasi, itu letak strategisnya. Melihat tantangan makin berat kedepan, kebutuhan umat meningkat, perlu makin dioptimalkan. Kolaborasi (media MUI) dengan KBL terus dikembangkan," ujarnya.
(Sadam/Azhar)
Tags: Media MUI