MUI Berharap Kedatangan Perdana Menteri China ke Indonesia Buka Jembatan Perlindungan Hak Muslim Uighur di Xinjiang

MUI Berharap Kedatangan Perdana Menteri China ke Indonesia Buka Jembatan Perlindungan Hak Muslim Uighur di Xinjiang

26/05/2025 18:57 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID– Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof Sudarnoto Abdul Hakim, berharap kedatangan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang ke Indonesia membuka jalan perlindungan hak muslim Uighur di Xinjiang. 

Prof Sudarnoto menyampaikan kerja sama Indonesia-China haruslah dibingkai dengan spirit kesederajatan, kemanusiaan, kedaulatan, dan kemaslahatan dua negara serta negara-negara di dunia. 

"Atas dasar itu, maka perlu ada keyakinan bahwa kerja sama Indonesia-China ini juga meliputi prinsip-prinsip penegakan HAM dan tentu perlindungan terhadap umat Islam di mana pun wilayah China termasuk Uighur," kata Prof Sudarnoto kepada MUIDigital, Senin (26/5/2025). 

Menurut dia, seiring dengan pertumbuhan gerakan Islamofobia, maka China ke depan juga perlu tampil sebagai negara yang anti Islamofobia. 

"Anti diskriminasi dan anti rasisme-rasialisme sebagaimana yang terjadi di Amerika," tegasnya. 

Lebih lanjut, Prof Sudarnoto menyampaikan kunjungan kenegaraan PM China ke Indonesia sangat penting mengingat situasi global, khususnya yang terkait dengan keadaan yang semakin memburuk di Gaza sebagai akibat dari agresi militer yang membabi buta Israel dan didukung oleh Amerika.

"Baik Israel dan Amerika sama-sama tidak peduli dan bahkan melawan hukum internasional. Persekongkolan jahat ini tidak saja menimbulkan krisis kemanusiaan akan tetapi juga mengancam stabilitas dan perdamaian global," tegasnya. 

Bersama Indonesia dan negara-negara lain yang telah memberikan dukungan kepada Palestina, Prof Sudarnoto menerangkan China juga berpeluang dan memiliki kekuatan untuk menghentikan aksi brutal Israel dan Amerika.

"Bersama Indonesia dan negara-negara cinta damai dan kemanusiaan, China perlu menghentikan agresi Israel; hentikan sikap hegemonik imperialistik Israel-Amerika," terangnya. 

Prof Sudarnoto menuturkan China termasuk negara yang berpeluang menjadi pemain utama ekonomi, politik dan militer global dan cukup ditakuti Amerika. 

"Demi kemanusiaan, perdamaian dan keberlangsungan peradaban luhur dunia, China dan negara-negara harus belajar dengan baik dari kegelapan Amerika," tegasnya. 

(Sadam/Azhar)

Tags: Perdana Menteri China