Ketua MUI Dorong Peran Ormas Keagamaan Jaga Islam Wasathiyah di Ruang Digital

Ketua MUI Dorong Peran Ormas Keagamaan Jaga Islam Wasathiyah di Ruang Digital

16/06/2025 20:04 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID– Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi mendorong peran ormas keagamaan untuk menjaga Islam Wasathiyah di ruang digital. 

Menurutnya, hal itu harus terus diwujudkan seperti memproduksi konten-konten di media sosial dengan konten Islam Wasathiyah (moderat dan toleran). Kiai Masduki memberikan contoh, ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama telah membuat konten tersebut melalui situs Nu Online. 

"Misalnya, situs NU Online telah diakui sebagai rujukan informasi keislaman moderat di dunia maya. Keduanya aktif menerbitkan artikel, fatwa, dan video ceramah yang mengajarkan Islam rahmatan lil 'alamin guna menangkal narasi ekstrem," ungkapnya dalam Pelatihan Standardisasi Pentashihan Buku dan Konten Keislaman MUI, Senin (16/6/2025) di Kantor BRIN, Jakarta. 

Kiai Masduki mengatakan kesadaran 'internet adalah wilayah dakwah' mendorong ormas moderat lebih giat hadir di media sosial. 

"NU, Muhammadiyah, dan ormas lain menggalang tim cyber dakwah (seperti Cyber Army NU dan lain-lain) untuk menyebarkan pesan wasathiyah. Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah (Kominfo, BNPT) dalam program deradikalisasi online, seperti pembuatan konten kontra-narasi ekstrem dan pelaporan konten radikal," ujarnya.

Selain itu, Kiai Masduki mendorong agar ormas keagamaan menjalankan pelatihan literasi digital bagi dai dan anggotanya agar melek teknologi. 

"Kader muda didorong memproduksi konten kreatif Islam moderat (infografis, vlog, podcast) sehingga dapat bersaing narasi dengan konten radikal di lini masa," ujarnya. 

Kiai Masduki menekankan langkah ini sejalan dengan anjuran ormas Islam moderat agar lebih banyak terlibat di dunia maya, karena jangan sampai internet justru didominasi paham keras. 

Lebih lanjut, Kiai Masduki menyampaikan perlunya menjaga sanad di era digital. Dia mengatakan NU dan Muhammadiyah juga menekankan pentingnya sanad keilmuan meski dakwah beralih ke digital. 

"Melalui lembaga pendidikan dan pesantren daring, mereka memastikan ajaran yang disebar tetap bersumber dari ulama otoritatif. Peran ini menjaga otentisitas pemahaman agama di tengah banjir konten tanpa sanad," tegasnya.

(Sadam/Azhar)

Tags: Islam Wasathiyah