Haji Dapat Memperbaiki Kondisi Ekonomi

Haji Dapat Memperbaiki Kondisi Ekonomi

18/06/2025 22:29 ADMIN

Oleh: Muhammad Fakhruddin, Jurnalis MUIDigital dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH, MUI.OR.ID – Pembimbing Ibadah (Bimbad) Kloter JKG 02 Embarkasi Jakarta, Drs H Saparudin, MA, menyampaikan bahwa ibadah haji tidak hanya membawa dampak spiritual, tetapi juga dapat memperbaiki kondisi ekonomi seseorang.

"Alhamdulillah, kita patut bersyukur karena seluruh rangkaian ibadah haji telah dilalui dengan lancar dan seluruh jemaah dalam keadaan sehat walafiat. Ini adalah nikmat besar yang harus kita syukuri," ujar Saparudin, Rabu (18/6/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memaknai doa yang biasa dipanjatkan jamaah setelah berhaji, salah satunya adalah harapan agar diberikan rezeki yang tidak pernah merugi.

"Saya berharap motivasi kita untuk meningkatkan kehidupan kita, terutama ekonomi akan terus meningkat, akan terus bertambah karena Allah berjanji watijarotan lan tabur. Allah akan memberikan yang kita minta perdagangan, bisnis yang tidak akan pernah merugi. Itu yang kita harapkan," kata Saparudin. 

Ia menyebut, janji Allah terkait hal tersebut bukan sekadar kata-kata, tetapi telah ia rasakan sendiri.

“Saya mengalami sendiri. Ketika pertama kali mendaftar haji, saya hanya punya dana talangan Rp10 juta dari orang tua. Tapi saya berdoa agar bisa berhaji di usia muda dan tanpa meninggalkan hutang. Ternyata, dalam waktu kurang dari tiga bulan, Allah memberikan rezeki yang tidak saya duga sebelumnya, bahkan cukup untuk biaya haji khusus,” kisahnya.

Menurutnya, sejak seseorang berniat berhaji dan mendaftarkan diri, saat itu pula Allah telah membuka pintu-pintu rezeki. Ia mengajak seluruh umat Muslim agar tidak ragu untuk mendaftar haji, meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya mapan.

“Ketika kita berniat untuk berhaji, Allah langsung mencatat niat itu dan membuka jalan. Rezeki datang dari arah yang tidak terduga. Saya selalu menganjurkan teman-teman, baik yang seumuran maupun yang lebih muda, untuk mulai menabung dan mendaftar haji,” ujarnya.

Saparudin juga menegaskan bahwa selama menjalani ibadah haji, seluruh kebutuhan jamaah telah dijamin, termasuk makan dan akomodasi, sehingga mustahil jika ada yang merasa kelaparan atau kekurangan.

“Haji itu membawa hikmah besar. Tidak ada jamaah yang kekurangan, karena semua kebutuhan sudah dijamin. Yang penting adalah niat dan keyakinan bahwa Allah pasti akan memudahkan jalannya,” tegasnya.

Ia berharap pengalamannya bisa menjadi motivasi bagi umat Muslim lainnya untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut. “Saya bukan hanya menyampaikan cerita orang lain, tapi ini pengalaman saya sendiri. Bahkan orang yang menyaksikan langsung perjalanan saya kini juga sudah menjadi jamaah haji, dan ia membenarkan bahwa apa yang saya katakan memang benar,” tutup Saparudin.

Tags: haji, ibadah haji, haji meningkatkan ekonomi