
Buka Standardisasi Da’i ke-39, Sekjen MUI Tekankan Penguatan Materi dan Metode Dakwah
26/05/2025 18:52 ADMINJAKARTA,MUI.OR.ID— Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan meminta agar para peserta standardisasi dapat memperkuat materi-materi dakwah dan juga metode dakwah.
“Saya minta kepada para peserta maupun alumni standardisasi agar bisa memberikan penguatan dakwah, mulai dari penguatan materi-materi dan juga penguatan metode dakwah,” kata Buya Amirsyah, Senin (26/05/25).
Buya Amirsyah meminta penguatan materi-materi dakwah baik secara teks dan kontekstualisasi dalam rangka menjawab persoalan-persoalan yang saat ini sedang dihadapi oleh umat.
Seperti halnya yang baru-baru ini sedang ramai di media sosial, yakni adanya grup fantasi sedarah atau inses yang muncul di platform facebook. Dia meminta agar para da’i turut berpartisipasi dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya.
“Ini menjadi tanggug jawab semua pihak, diantaranya para da’i harus menyampaikan pesan dakwah yang sesuai dengan teks dan kontekstualisasinya untuk memberikan penguatan ahlakul karimah,” tuturnya.
“Penguatan ini penting sekali dan dapat kita lakukan melalui orang tua, para tokoh masyarakat dan semua pihak,” ujar Buya Amirsyah menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Buya Amirsyah juga meminta agar negara turut hadir dalam permasalahan ini. Kehadiran negara yang dimaksudnya antara lain adalah bagaimana negara mampu memberikan penguatan regulasi terhadap penggunaan media sosial.
“Seperti halnya di beberapa negara, penggunaan gadget maupun media sosial itu diatur usianya gar dia sudah mengerti baik dan buruk. Pembatasan usia ini menjadi hal yang sangat penting agar tidak secara leluasa memberikan gadget kepada semua orang,” paparnya.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah menekankan para da’i untuk memperkuat metode dakwah. Menurutnya, sebuah cara jauh lebih baik untuk memperkuat materi-materi yang sudah sedemikian bagus.
“Seberapa bagus pun materi kalau cara penyampaiannya tidak bagus, tidak menarik dan tidak mengundang simpati orang, maka ini tidak akan diterima dengan baik,” ungkapnya.
“Penguatan metodelogi ini penting sekali, termasuk penggunaan media yang harus ramah anak, ramah kepada semua orang, sehingga penggunaan media ini efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah,” pungkasnya.
(Dhea Oktaviana/Azhar)
Tags: Standardisasi Dai ke 39