
Wamenlu Anis Matta Paparkan Korelasi Indonesia dan Geopolitik Dunia di MUI
25/12/2024 14:10 JUNAIDIJAKARTA, MUI.OR.ID— Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta hadir sebagai pembicara kunci pada Refleksi Akhir Tahun Dunia Islam 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Buya Hamka, Senin (23/12/2024) lalu di Aula Buya Hamka Gedunged MUI ini merupakan kerja sama antara Komisi Hubungan Luar Negeri & Kerjasama Internasional (HLNKI) dengan Komisi Dakwah MUI.
Diskusi yang diselenggarakan atas kerja sama Komisi Hubungan Luar negeri & Kerjasama Internasional (HLNKI) dan Komisi Dakwah MUI ini mengambil tema “Perkembangan Situasi di Dunia Islam dan Tantangan serta Peluang Diplomasi Wasatiyah dan Dakwah Global”.
Dalam diskusi tersebut, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan mengatakan bahwa berbicara tentang refleksi berarti berbicara tentang bagaimana merenungkan kondisi Indonesia dalam konteks internasional.
“Di dalam mukernas MUI kemarin hal ini sudah kita bahas. Salah satu butir dari 12 butir Taujihat (Pedoman) hasil Mukernas MUI menyatakan keprihatinan mendalam menyaksikan perkembangan situasi di Palestina, dan bahwa MUI mendukung sikap Pemerintah yang terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina,” ujar Buya Amirsyah.
Selain itu, MUI juga mendorong agar Indonesia terus melakukan peran diplomatik global sebagai upaya untuk menciptakan kemaslahatan bagi dunia Islam.
“Usaha-usaha diplomatik global disasa sanagt perlu, dalam rangka menghentikan segala bentuk penjajahan dan mewujudkan perdamaian dunia serta berdirinya Negara Palestina merdeka,” kata dia.
“Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat memperkuat peran Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), melindungi masyarakat Indonesia dari pengaruh Zionisme Israel, dan memperkuat dukungan serta bantuan kemanusiaan kepada bangsa Palestina,” ungkapnya menambahakna.
Buya Amirsyah juga meminta kepada masyarakat agar jangan pernah berhenti menyuarakan keadilan bagi Palestina. Menurutnya, salah satu langkah strategis yang dapat diambil ambil adalah dengan terus menggalang persatuan dan kesatuan umat.
“Jika kita diam, maka seolah-olah kita setuju dengan tindakan Israel yang dilaknat oleh Allah SWT. Oleh karena itu, jangan pernah diam. Kita hanya tinggal menunggu waktu hingga Palestina merdeka, in sya Allah,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenlu RI, Anis Matta menggambarkan mengenai perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia saat ini yang sedang mengalami perubahan, penuh ketidakpastian dan diwarnai oleh ketegangan, peperangan, serta persaingan ketat antarnegara besar.
Dia mengatakan bahwa Isu ekonomi global tidak dapat dipisahkan dari dinamika geopolitik karena stabilitas dan perdamaian adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan.
“Setiap keputusan nasional harus mempertimbangkan isu geopolitik global. Misalnya, jika Indonesia menargetkan pertumbuhan 8 persen, maka diperlukan mitra strategis untuk pembangunan,” kata dia.
“Dalam masa transisi dunia ini, tantangan terbesar adalah bertahan hidup. Ancaman negara gagal juga berlaku bagi Indonesia jika kita tidak berhati-hati. Premis ini menjadi dasar kebijakan, baik dalam politik luar negeri maupun dalam negeri,” paparnya menjelaskan.
Selaras dengan hal tersebut, dia juga mengatakan bahwa secara geografis, negara Indonesia berada di kawasan Asia-Pasifik dan di tengah jalur maritim dunia.
“Dari segi identitas dan peradaban, umat Islam tersebar secara geografis hingga ke nusantara dan Indonesia menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sehingga Indonesia memiliki kredensial untuk menyuarakan aspirasi umat Islam,” ungkapnya.
Peran tersebut diperkuat oleh posisi Indonesia dalam The Global South dimana Indonesia melalui Konferensi Asia Afrika (KAA) telah menjadi pelopor kemerdekaan negara-negara terjajah dan menjadi pemimpin Gerakan Non-Blok yang memperkuat kerja sama selatan- selatan (south-south cooperation). (Dhea Oktaviana, ed: Nashih)
Tags: geopolitik, geopolitik global, Indonesia dunia, politik dunia, ekonomi Indonesia