Ngopi Kerukunan Lintas Agama: MUI Dorong Toleransi yang Membumi, Bukan Elitis

Ngopi Kerukunan Lintas Agama: MUI Dorong Toleransi yang Membumi, Bukan Elitis

28/04/2025 14:23 JUNAIDI

JAKARTA, MUI.OR.ID – Untuk memperkuat semangat persaudaraan lintas agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) menggelar acara "Ngopi Kerukunan Lintas Agama" pada Ahad (27/4/2025), di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Acara ini dihadiri tokoh nasional Din Syamsuddin hadir pengurus KAUB MUI serta sejumlah tokoh lintas agama.

Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH Abduk Manan Ghani menekankan pentingnya membangun kerukunan yang dekat dengan masyarakat. Menurutnya, kegiatan lintas agama seperti ini tidak boleh hanya berlangsung di level elit, melainkan harus turun langsung ke lapisan akar rumput.

“Saya ingin, sejujurnya, ini harus dilaksanakan di bawah. Jangan sampai elitis,” tegasnya.

Kiai Manan menceritakan pengalaman saat Idulfitri lalu, di mana sejumlah pemeluk agama lain turut membantu menyambut jamaah salat di sekitar masjid.

“Yang menjaga saat Idulfitri itu teman-teman dari Hindu, Kristen, dan Konghucu. Mereka menggelarkan karpet di depan masjid untuk para tamu. Luar biasa,” ungkapnya.

Kiai Manan juga menekankan bahwa perbedaan agama seharusnya tidak menjadi persoalan. Yang lebih penting, kata Kiai Manan, adalah bagaimana membangun ukhuwah wataniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan).

“Bagi umat Islam, perbedaan agama itu sudah selesai. Yang perlu kita bangun sekarang adalah persaudaraan kebangsaan dan kemanusiaan,” katanya.

Kiai Manan berharap kegiatan seperti Ngopi Kerukunan tidak berhenti di Jakarta saja, melainkan bisa dilaksanakan di berbagai wilayah dan komunitas.

“Semoga ini bisa berlanjut, dan dilaksanakan di tempat lain, di komunitas-komunitas bawah. Suasananya boleh santai, tapi isi pembicaraannya harus serius,” ujarnya.

Dengan format santai namun sarat makna, kegiatan Ngopi Kerukunan menjadi ruang dialog yang mampu mempererat relasi antarumat beragama.

(Latifahtul Jannah/Fakhruddin)

Tags: mui