Bedah Buku BPET di MUI, Abdullah Darraz: Sumber Ekstremisme dan Terorisme adalah Menolak Kebhinekaan

Bedah Buku BPET di MUI, Abdullah Darraz: Sumber Ekstremisme dan Terorisme adalah Menolak Kebhinekaan

12/06/2024 22:08 JUNAIDI

JAKARTA,MUI.OR.ID— M. Abdullah Darraz mengatakan bahwa Ekstremisme dan terorisme yang muncul di beberapa wilayah merupakan buah dari sikap intoleran yang ditanamkan dalam diri seseorang. Dia menyatakan bahwa intoleran menjadi bibit unggul dalam memicu ekstremisme dan terorisme.

“Semakin seseorang intoleran (menolak kebhinekaan), maka ia semakin mudah untuk terpapar paham radikalisme, ekstremisme dan aksi terorisme. Sebaliknya, semakin mudah dan kuat seseorang menerima kebhinekaan/keberagaman, maka ia akan semakin sulit untuk terpapar ideologi dan paham radikalisme dan ekstremisme,” ujar Abdullah Darraz, Selasa (12/6/24).

Hal tersebut disampaikan Abdullah Darraz dalam kegiatan peluncuran dan bedah buku “Pencegahan Ekstremisme dan Terorisme” yang digagas oleh Badan Penanggulangan Ekstrimsme dan Terorisme (BPET) MUI.

Dia menegaskan bahwa sikap-sikap intoleran yang dilakukan oleh beberapa oknum hingga berujung pada aksi terorisme bukanlah ajaran dari agama maupun komunitas tertentu. Hal tersebut merupakan suatu kekeliruan yang harus segera diluruskan kebenarannya.

“Bahwa kita tidak boleh mengidentifikasikan terorisme ini pada agama ataupun pada komunitas tertentu. Bisa jadi di setiap sektor itu memiliki oknum-oknum yang memiliki pemikiran-pemikiran atau pandangan yang memiliki virus-virus radikalisme,” ungkapnya dengan tegas.

Menurut Abdullah Darraz, buku yang diluncurkan oleh BPET MUI ini merupakan bentuk official statement terkait pencegahan ekstremisme dan terorisme ala MUI. Hal ini tentu menjadi sangat penting dan dapat dijadikan panduan oleh beberapa ormas dan masyarakat luas.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir disebutkan bahwa potensi radikalisme saat ini telah mengalami penurunan yang cukup baik. Hal tersebut didapat dari hasil riset terakhir yang dilakukan oleh BNPT pada tahun 2023 lalu.

Akan tetapi, Abdullah Darraz mengingatkan bahwa ancaman radikalisme dan ekstremisme yang mengarah pada aksi terorisme harus tetap dijadikan peringatan dan kewaspadaan.

“Yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah adanya peningkatan potensi radikalisme di kalangan perempuan, masyarakat urban, generasi muda, para netizen yang aktif mencari dan menyebarkan konten keagamaan di medsos,” kata dia.

Dia juga berharap, dengan terbitnya buku ini MUI akan lebih fokus lagi terhadap beberapa persoalan-persoalan terkait ekstremisme dan terorisme.

“BPET perlu melakukan pemetaan lebih mendalam terkait sektor apa saja yang saat ini sangat potensial untuk dijadikan lahan basah oleh penyebaran virus-virus radikalisme,” pungkasnya.

Selain itu dia juga menegaskan bahwa Penguatan peran institusi keluarga dan institusi pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi ) menjadi sangat penting. Dalam hal ini, MUI harus memaksimalkan fungsinya untuk mendorong masyarakat agar memiliki kemampuan untuk bersifat dan berfikir kritis, bukan radikal. (Dhea Oktaviana/Azhar)

Tags: bpet mui, bedah buku