
FGD KPEU MUI Soroti Peran pesantren Wujudkan Kedaulatan Pangan
17/12/2024 12:35 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID- Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Daulat Pangan" di Aula Buya Hamka, MUI Jakarta.
Selain dihadiri Sekretaris Jenderal MUI Dr H Amirsyah Tambunan dan Sekretaris Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Drs H Hazuarli Hamlim, MA, acara ini juga menghadirkan praktisi di bidang pertanian Nursyamsu Mahyudi, MSi dan solusi arsitek enterprise dari PT XL Axiata Bambang Candra Wibawa, untuk membahas potensi dan langkah-langkah strategis dalam mencapai kedaulatan pangan di Indonesia, dengan pesantren sebagai penggerak utama.
Wakil Ketua Yayasan Pesantren Pertanian Darur Falah, Nursyamsu Mahyudi, MSi, berbagi pandangannya tentang pentingnya memanfaatkan pesantren sebagai pusat pertanian yang mandiri.
"Di Indonesia, umat Islam merupakan populasi terbesar, dengan pesantren yang tersebar di seluruh wilayah. Pesantren memiliki potensi luar biasa sebagai pusat kegiatan ekonomi, termasuk pertanian. Pesantren dapat memanfaatkan lahan-lahan di sekitarnya dan mengembangkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima MUIDigital, Senin (16/12/2024).
Praktisi di bidang pertanian tersebut melanjutkan, pesantren bisa memainkan peran penting dalam sistem pertanian yang berbasis teknologi. Dengan mengintegrasikan input teknologi, pesantren bisa menghasilkan produk pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.
“Produk-produk ini dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, seperti beras, sayur, ikan, dan ayam. Pemerintah sedang mencanangkan program makan bergizi gratis, yang membuka peluang besar bagi pesantren untuk berkontribusi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nursyamsu menjelaskan bahwa dengan membangun sistem 'closed loop' atau sistem berputar, pesantren dapat mengelola pasokan produk pertanian dari produksi hingga distribusi.
"Sistem ini memungkinkan pesantren untuk mengatur sendiri pasar mereka, sehingga panen tidak lagi menjadi beban ketika harga jatuh. Pasar bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan umat atau sekolah-sekolah yang membutuhkan produk-produk tersebut," katanya.
Pesantren tidak hanya berperan dalam menyediakan produk pangan, tetapi juga dalam menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian.
"Dengan menggunakan teknologi, pertanian di pesantren bisa menjadi lebih menarik bagi anak-anak muda. Ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kedaulatan pangan di tingkat lokal," pungkasnya.
FGD ini tidak hanya memberikan pandangan praktis tentang bagaimana pesantren dapat berperan dalam pembangunan pertanian, tetapi juga mendorong diskusi lebih lanjut mengenai dukungan dari pemerintah dan komunitas dalam mewujudkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan mandiri di Indonesia.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan pesantren dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain dalam mencapai kedaulatan pangan, sekaligus memperkuat peran strategis umat Islam di Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional. (Latifahtul Jannah ed: Fakhruddin)
Tags: ekonomi, kedaulatan pangan, ketahanan pangan, majelis ulama indonesia, pesantren kedaulatan pangan, pesantren ketahanan pangan