JAKARTA,MUI.OR.ID—Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan menyatakan Indonesia membutuhkan visi yang kuat untuk mempererat persatuan terlebih saat ini Indonesia sedang mempersiapkan Indonesia emas 2045.

“Kalau Indonesia mau erat dan kuat persatuannya maka poin pertama yang sangat kita butuhkan adalah visi kebangsaan kita harus kuat, terutama visi mempersiapkan Indonesia emas pada 2045 mendatang sebagai 100 tahun Indonesia merdeka,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam menghadiri Sosialisasi Empat Pilar yang digagas Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) bekerja sama dengan MPR RI di Gedung Nusantara V MPR RI, Jumat (6/9/24).

Menurutnya, saat ini banyak kalangan yang pesimis akan Indonesia emas 2045, banyak pula yang menanyakan apakah benar pada 2045 Indonesia akan mencapai Indonesia emas ataukah Indonesia cemas?

Dalam hal ini, dia mengajak kepada audiens untuk tetap optimis akan tercapainya Indonesia Emas 2045. Karena di dalam Islam, setiap perkataan yang terlontar dari mulut manusia merupakan sebuah doa, maka dari itu dia mengajak para audiens untuk tetap optimis sebagai salah satu doa agar tercapainya Indonesia Emas 2045.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan Indonesia adalah penguatan sumber daya manusia melalui dunia pendidikan, satunya ialah pendidikan melalui seorang ibu, karena ibu adalah madrasatul ula.

“Kalau ibu-ibu ini mengandung dengan baik, melahirkan generasi dengan baik, saya yakin ini merupakan langkah pertama untuk melangkah ke berikutnya, yaitu ke pendidikan-pendidikan berikutnya sampai ke perguruan tinggi. Tapi kalau dunia pendidikan kita tidak mendapat perhatian yang sungguh-sungguh di hati, pikiran dan prasaan serta prilaku kita maka saya khawatir untuk ke depannya.” kata dia.

“Kalau sudah kita siapkan generasi yang kuat, siapapun pemimpin bangsa kita, Indonesiaakan tetap memiliki masa depan yang gemilang, yaitu Indonesia emas,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, Buya Amirsyah juga mengingatkan agar perempuan turut berperan menguasai media komunikasi saat ini. Karena menurutnya media komunikasi turut memberikan kontribusi terhadap anak didik kita ke depan.

“Ini adalah peran ibu-ibu, sebagai garda terdepan untuk mempersiapkan agar anak-anak kita terhindar dari berita-berita yang buruk ataupun hoax itu,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen MUI itu juga mengapresiasi MPR, karena hingga saat ini memiliki konsistensi untuk terus melakukan literasi, edukasi sekaligus sosialisasi.

Tiga pendekatan ini menurutnya harus terus dilakukan, terutama oleh kaum perempuan. Sesuai dengan tema pada kegiatan hari ini, yaitu “Peran Muslimah dlam Mempererat dan Mempererat Persatuan Bangsa”.(Dhea Oktaviana, ed: Nashih)