JAKARTA, MUI.OR.ID — Pusat Dakwah dan Perbaikan Anak Bangsa Majelis Ulama Indonesia (PDPAB-MUI) menyelenggarakan kegiatan Training Penguatan Akhlak Bangsa bagi Milenial pada Sabtu (3/8/2024).

Kegiatan ini berlangsung di Aula Buya Hamka Gedung MUI, Jakarta Pusat dan dihadiri oleh 60 siswa SMA/sederajat dari wilayah Banten, Bogor, Jakarta, dan Bekasi.

Ini merupakan kali keenam PDPAB-MUI menggelar kegiatan serupa, yang secara tegas konsisten dalam komitmennya untuk menumbuhkembangkan akhlak mulia di kalangan generasi muda.

Pengurus PDPAB-MUI, KH Suaidi, dalam sambutannya mengingatkan peserta bahwa akhlak adalah barometer dari cerminan batin yang tergambar dalam kehidupan sehari-hari.

"Jika lahiriah kita baik, maka kita masuk dalam kategori ranah mahmudah, tetapi jika lahiriah kita buruk, itu termasuk dalam kategori madzmumah. Akhlak yang baik adalah kebiasaan yang harus ditumbuhkembangkan dan dikuatkan, karena hakikatnya akhlak dan karakter sangat mirip, yaitu kebiasaan yang tumbuh tanpa dibuat-buat," ujarnya.

Dia mengatakan, pentingnya menumbuhkembangkan akhlak dan karakter positif juga ditekankan sebagai langkah penting dalam pembentukan jati diri generasi milenial.

"Insya Allah, jika kita dekat dengan para ulama, niscaya akhlak kita akan menyerupai mereka. Sebaliknya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang egois dan memiliki perilaku buruk, kita bisa terjebak dalam akhlakul madzmumah," tambahnya.

Acara ini menekankan betapa krusialnya Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa dalam memupuk dan memperkuat arti penting akhlak, terutama dalam konteks kehidupan berbangsa.

Di tengah dinamika kehidupan modern, penting bagi generasi milenial untuk memiliki pemahaman etika dan akhlak yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Melalui kegiatan ini, PDPAB-MUI berharap dapat mencetak generasi milenial yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak mulia yang dapat menjadi teladan bagi masyarakat luas.

“Dengan membangun akhlak yang baik, diharapkan generasi milenial Indonesia dapat membawa perubahan positif dan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa di masa depan,” kata dia memungkasi sambutannya. (Nurul, ed: Nashih)