Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Jeje Zaenudin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program dari MUI. Kunjungan ke TMI di Hongkong itu untuk memperluas jangkauan syiar. 

Ketua Umum PP Persatuan Islam itu mengatakan, ruang lingkup MUI tidak sebatas di bidang fatwa, dakwah, halal, dan ekonomi Islam belaka. Terdapat program-program lain yang sifatnya seni dan budaya yang di MUI dinahkodai oleh LSBPI. 

"Mengingat memang di luar negeri khususnya di Hongkong banyak sekali tenaga migran Indonesia yang harus dikunjungi, tentu dengan suasana yang santai, tenang, ceria dan itu adalah wilayah kerja teman-teman di LSBPI," ungkap Kiai Jeje kepada MUIDgital seusai rapat Dewan Pimpinan MUI di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Menurutnya, para pekerja migran Indonesia di Hongkong akan merasa gembira dengan kehadiran LSBPI MUI. Sebab, LSBPI MUI akan mendatangkan para artis dan seniman yang tergabung sebagai pengurus MUI.

Pada kunjungan tersebut, LSBPI MUI juga akan melakukan sosialisasi terkait dengan program-program kesenian dan kebudayaan, termasuk sosialisasi tentang Film Buya Hamka. 

"Mungkin mereka ingin mendengar cerita langsung, syukur-syukur kalau ada mungkin artis pemeran utama yang bisa hadir kesana. Itu akan menjadi kegembiraan bagi mereka," tegas dia.

Lebih lanjut, Kiai Jeje menyampaikan, pekerja migran Indonesia merupakan pahlawan devisa negara yang harus diapresiasi dan diberikan penghormatan. Mereka juga perlu didengarkan terutama tentang kesulitan selama menjadi TMI di Hongkong.

"LSBPI akan menjadi leader dalam kunjungan ini, insyaallah akan melibatkan komisi-komisi lain agar lebih optimal, sehingga manfaat dan hasilnya terasa llebih maksimal bagi MUI dan juga teman-temen di Hongkong," tutupnya. (Fitri-Sadam/Azhar)