
Sekjen MUI Dorong Media MUI Jadi Rujukan Terpercaya Umat
27/06/2025 10:48 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID— Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Buya Amirsyah Tambunan mendorong agar media MUI menjadi media pilihan terpecaya umat.
Hal ini disampaikan Buya Amirsyah saat membuka Standardisasi dan Optimalisasi Media MUI se-Indonesia yang digelar oleh Komisi Infokom MUI secara online melalui Zoom, Kamis (26/6/2025).
"Media merupakan corong sekaligus kepanjangan tangan MUI dalam menyampaikan pesan-pesan Islam yang mencerahkan. Karena itu, media MUI harus menjadi pilihan umat, media mainstream terpercaya, tidak ekstrem kanan atau kiri, tapi berada di jalan tengah sesuai prinsip Islam wasathiyah," kata Buya Amirsyah.
Buya Amirsyah menekankan, media MUI harus menjadi rujukan utama umat Islam di tengah derasnya arus informasi digital.
Menurutnya, media MUI memiliki peranan yang sangat penting, tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk persepsi dan menjaga akidah umat.
Buya Amirsyah bersyukur bahwa media MUI sudah menjadi rujukan bagi media-media konvensional dan umat, terutama dalam mengakses informasi keagamaan.
Hal ini sebagaimana yang kerap disampaikan oleh Ketua Infokom MUI KH Mabroer MS yang menyatakan bahwa berdasarkan data yang ada, media yang dikelola Infokom MUI yakni website MUI telah menjadi rujukan media-media konvensional dan umat.
Lebih lanjut, Sekjen MUI menekankan pentingnya media MUI memiliki tiga standar utama dalam pengelolaan media MUI, baik pusat maupun daerah.
Pertama, standar isi yaitu kekuatan nilai (value) dan pesan dakwah Islam yang disampaikan berdasarkan Islam Wasathiyah. Kedua, standar proses yang mengatur bagaimana komunikasi dilakukan secara efektif dan etis. Ketiga, standar kompetensi, yaitu peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi pengelola media MUI.
Buya Amirsyah menekankan pentingnya pemahaman Islam wasathiyah menjadi pilar arus utama media MUI, baik majalah, webshite, media sosial, dan tv, agar misi dakwah terhadap rahmatan lil alamin dapat dikembangkan dengan baik.
Buya Amirsyah menilai pentingnya pemahaman komunikasi persuasif, keterampilan menyampaikan pesan secara bijak, dan kemampuan menyelesaikan dinamika atau konflik yang mungkin timbil di ruang publik.
Dia mengingatkan bahwa tidak semua hal yang benar harus disampaikan jika tidak disesuaikan dengan konteks dan audiens. "Harus ada pertimbangan matang sebelum berbicara. Kita harus menyampaikan yang benar, tapi tidak semua yang benar harus disampaikan," tegasnya.
Buya Amirsyah mengingatkan secara tegas bahwa pengembangan media MUI harus berpijak pada dokumen jihad media yang telah disusun pada Munas MUI di Surabaya pada 2015.
Buya Amirsyah berharap, media MUI bisa hadir sebagai referensi publik yang profesional, berwawasan luas, dan berpijak pada nilai-nilai Alquran dan sunnah. (Sadam, ed: Nashih)
Tags: media mui, media majelis ulama indonesia, sekjen mui, majelis ulam indonesia