JAKARTA, MUI.OR.ID— Menteri Kesehatan 2004-2009 Siti Fadhilah mengingatkan pemerintah untuk memikirkan jangka panjang soal vaksin Tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Bill & Melinda Gates Foundation.

"Kalau untuk uji coba, keamanannya memang dijaga oleh saintifik. Tapi keamanan jangka panjang tidak ada seorang pun yang tahu," kata Siti Fadhilah kepada MUIDigital, Kamis (12/6/2025) di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat.

Siti Fadhilah hadir ke Kantor MUI untuk menjadi narasumber dalam FGD yang digelar oleh Lembaga Kesehatan MUI bertajuk: Tabayyun Vaksin dalam Perspektif Kesehatan Syariah.

Siti Fadhilah menegaskan, jangka panjang dari vaksin tersebut dari mulai masyarakat biasa, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Presiden Prabowo tidak akan tahu.

"Yang penting jangka panjangnya kita pikirkan. Jangka panjang 10 tahun lagi atau setelah selesai itu, terjadi vaksinasi massal kita gak tau," ujarnya.

Menurut dia, penyakit TBC adalah penyakit kesengsaraan, penyakit orang miskin, karena negara-negara yang sudah maju dan makmur, tidak ada TBC lagi.

"Nah karena memang TBC itu membutuhkan 40 persen obat-obatan (medis) dan 60 persennya (non medis seperti) lingkungannya yang baik dan kebiasaan hidup yang baik," ungkapnya.

Siti Fadhillah menyarankan pemerintah untuk memakai program dari Kementerian Kesehatan seperti RW siaga, kelurahan siaga, yang menurutnya sangat bagus untuk pencegahan TBC.

"Kan ini cuma uji coba, mudah-mudahan setelah uji coba, tidak membuat Indonesia tidak divaksin semua," tutupnya.

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas, Ketua MUI Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup KH Sodikun, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi, Wasekjen MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Arif Fahruddin, Ketua Lembaga Kesehatan MUI yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi.

Hadir narasumber dalam FGD ini Pakar Kesehatan UI Prof Tjandra Yoga Adhitama, Menteri Kesehatan RI 2004-2009 Siti Fadhilah, dan Dokter Spesialis Paru Prof Erlina Burhan. (Sadam, ed: Nashih)