Masjidil Haram Padat, Jamaah Diimbau Tetap di Hotel pada 12–13 Dzulhijjah

Masjidil Haram Padat, Jamaah Diimbau Tetap di Hotel pada 12–13 Dzulhijjah

09/06/2025 01:48 ADMIN

Oleh: Muhammad Fakhruddin, Jurnalis MUIDigital dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH, MUI.OR.ID - Jamaah haji dari berbagai negara yang mengambil Nafar Awal hari ini kembali dari Mina menuju hotel mereka di Makkah. Titik konsentrasi ibadah jamaah akan beralih dari Mina ke Masjidil Haram untuk menunaikan Thawaf Ifadah.

“Kondisi Masjidil Haram dalam dua hari ke depan sangat padat oleh jamaah yang menunaikan Thawaf Ifadah. Kami imbau jamaah haji Indonesia tetap berada di hotel dua hari kedepan, 12 sampai 13 Zulhijjah 1446 H,” terang Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M Muchlis M Hanafi di Makkah, Ahad (8/6/2025).

Nafar Awal adalah jamaah yang memilih kembali ke Makkah pada 12 Zulhijjah sebelum terbenam matahari. Sementara Nafar Tsani adalah jamaah yang memilih kembali ke Makkah pada 13 Zulhijjah. Setelah di Makkah, jamaah umumnya menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan menunaikan Thawaf Ifadlah.

Menurut Muchlis, imbauan agar tetap berada di hotel pada 12 – 13 Zulhijjah sebagai upaya menjaga keselamatan dan kenyamanan jamaah haji, karena adanya kepadatan ekstrem di kawasan Masjidil Haram. “Imbauan ini sesuai arahan Kementerian Haji dan Umrah,” tegasnya.

Berikut imbauan dari PPIH Arab Saudi kepada jamaah haji Indonesia:

1. Setelah melontar jumrah, jamaah diminta langsung kembali ke hotel masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram karena sangat padat.
2. Jamaah agar tetap berada di hotel selama 12 - 13 Zulhijjah 1446 H (tidak keluar) untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.
3. Laksanakan shalat di masjid terdekat atau musalla hotel untuk menghindari kepadatan di area Masjidil Haram.
4. Ketua kloter, ketua rombongan, dan petugas haji agar mengawal pelaksanaan imbauan ini dan mengingatkan jamaah secara persuasif.

“Mohon kerja sama semua pihak. Masjidil Haram saat ini sedang sangat padat. Keselamatan jamaah adalah prioritas utama,” tandasnya.

(Tim MCH ed: Muhammad Fakhruddin). 

Tags: haji, ibadah haji, Masjidil Haram, Tawaf