
Kisah Petugas Haji Kehilangan HP di Arafah hingga Ditemukan oleh Jamaah
18/06/2025 21:27 ADMINOleh: Muhammad Fakhruddin, Jurnalis MUIDigital dari Jeddah, Arab Saudi
JEDDAH, MUI.OR.ID - Seorang petugas haji yang juga jurnalis Tribunnews Dewi Agustina menceritakan pengalamannya kehilangan handphone (HP) ketika sedang bertugas di Arafah, Arab Saudi saat puncak haji. Beruntung ponsel tersebut ditemukan jamaah haji Indonesia dan diamankan hingga si pemilik mengambil ponsel tersebut.
Adalah Enang Sukendar, jamaah haji asal JKS 14 yang menjaga dengan amanah ponsel Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Bandara yang hilang di Arafah.
Selama 3 hari Enang menyimpan ponsel tersebut dan terus menjalin komunikasi dengan pemilik ponsel sampai HP tersebut diambil si empunya, Senin (9/6/2025) siang.
Enang berusaha terus menghubungi petugas haji pemilik ponsel untuk memberikan update keberadaannya dengan maksud agar petugas haji dapat segera mengambil ponselnya.
Di mana pun dia berada selalu mengabarkan sang pemilik handphone.
Namun karena kesibukan yang menyita waktu saat puncak haji, ponsel tersebut baru bisa diambil oleh Dewi setelah hari ketiga ponsel itu terjatuh (tercecer).
Saat ditemui Dewi di Hotel Rizq Palace 901 Misfalah, Makkah, Enang baru saja selesai menunaikan ibadah Shalat Zuhur.
Dengan wajah berseri, Enang menyambut Dewi yang kehilangan ponselnya pada Jumat (6/6/2025) tengah malam menjelang Sabtu.
"Ini HP-nya mbak, silakan kembali bertugas," demikian sapa Enang sambil menyerahkan ponsel yang sudah rapi terbungkus tissue dan plastik yang dilakban.
Dewi pun menerima HP tersebut dan menyampaikan ucapan terima kasih karena HP yang sempat hilang itu akhirnya kembali.
Saat berbincang dengan Dewi, Enang mengatakan dirinya kerap membantu orang yang membutuhkan pertolongan.
"Bapak paham situasi, banyak orang mengenal bapak karena agresif. Jadi setiap ada yang kehilangan, ada yang nyasar, jadi bapak bantu kemana aja, jadi insyaAllah bapak tahu," kata Enang.
Dia mencontohkan ada jamaah haji yang tersesat dan tak bisa kembali ke hotel.
Jamaah itu 2 jam lamanya keliling di Masjidil Haram Makkah.
Enang kemudian membantu jamaah tersebut mencarikan taksi untuk kembali ke hotel.
"Jamaah tersebut saya carikan taksi untuk dianterin ke hotelnya. Pas saya mau kembali lagi saya mau dibayarin sama jamaah itu, tapi saya engga mau karena saya masih bisa naik bus shalawat yang ke Masjidil Haram lagi. Supaya bapak tahu dia naik bus nomor berapa dan turun dimana. Ternyata dia turun di Terminal Shib Ameer, panteslah enggak ketemu-ketemu terminalnya," ujarnya.
Di momen lainnya, Enang mengaku sempat kehilangan uang saat tengah berada di Madinah.
Namun dia tak mempermasalahkannya dan menganggap hal itu sebagai takdirnya.
"Kalau memang kita kehilangan sesuatu dan tak kembali lagi, memang itu sudah takdirnya Allah. Dan saya insyaAllah ikhlas atas semuanya," kata Enang.
Enang lalu bercerita awal mula dia menemukan ponsel petugas haji.
Saat itu, Kamis (5/6/2025) malam, jamaah haji di Markaz 246 di Arafah tengah dalam proses untuk diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina setelah menjalani wukuf.
Di tengah riuhnya suasana malam itu, tiba-tiba Enang dipanggil oleh seorang jamaah perempuan yang menemukan satu unit HP.
Jamaah tersebut juga sesama Kloter JKS 14, sengaja menyerahkannya ponsel itu kepada Enang karena tahu Enang sudah biasa membantu sesama jamaah.
Enang pun menerima HP tersebut dengan senang hati.
Sekitar beberapa menit kemudian, terdengar nada dering di ponsel yang diamankan Enang.
Enang lalu menerima panggilan itu dan berkomunikasi dengan si penelepon, yang tak lain adalah Dewi.
Dewi adalah petugas haji Daker Bandara yang saat itu sedang bertugas melayani jamaah haji di Markas 246 untuk diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina.
Lewat percakapan itulah, Enang memberikan nomor ponselnya agar Dewu dapat memantau keberadaan Enang sekaligus untuk memudahkan koordinasi agar dapat mengambil kembali HP miliknya.
"Bapak tahu pasti akan ada yang telepon tanya HP-nya. Saya dulu pernah kehilangan HL juga, jadi saya tahu gimana sedihnya, gimana bingungnya. Walaupun HP saya tak kembali lagi waktu itu," kata Enang.
Enang pun senang setelah HP yang diamankannya tersebut sudah sampai ke tangan pemiliknya.
Sebab selama 3 hari itu, Enang dan istrinya selalu stand by di hotel dan tidak melakukan perjalanan ke luar, kecuali mengikuti rangkaian ibadah haji.
Mereka sengaja berada di hotel dengan harapan pemilik ponsel bisa segera mengambil ponselnya.
Enang bersama jamaah haji Kloter JKS 14 lainnya dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 17 Juni 2025.
Saat berada di ruang tunggu keberangkatan Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (17/6/2025), Dewi Agustina menyempatkan diri untuk menyapa Enang dan istrinya yang hendak pulang ke Tanah Air, seraya mengucapkan terima kasih atas ketulusan mereka menyelamatkan HP miliknya.
(Tim MCH ed: Muhammad Fakhruddin)
Tags: haji, ibadah haji, jamaah haji, HP ilang