Keberangkatan Kloter KJT 28 ke Madinah Tutup Layanan Makkah

Keberangkatan Kloter KJT 28 ke Madinah Tutup Layanan Makkah

03/07/2025 01:27 ADMIN

MAKKAH, MUI.OR.ID - Operasional penyelenggaraan haji di Makkah hari ini berakhir ditandai pelepasan jamaah kloter KJT 28, Jawa Barat ke Kota Madinah. Selanjutnya, layanan haji terkonsentrasi di Kota Madinah.

"Alhamdulillah, hari ini tanggal 2 Juli pukul 16.00 waktu Arab Saudi kami melepas kloter terakhir dari Makkah menuju Madinah, yaitu kloter KJT 28, terdiri dari 402 jamaah yang berasal dari Majalengka, Bandung dan sekitarnya. Jadi ini adalah kloter yang terakhir bergerak dari Makkah," terang Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi saat pelepasan jemaah di Hotel Burj Alwahda Almutamayiz, Makkah, Rabu (2/6/2025).

 "Pelepasan jamaah kloter KJT 28 menandai akhir operasional haji Daerah Kerja Makkah," ucapnya

Dikatakan Muchlis, saat ini masih ada kurang lebih 25% dari jamaah kita yang masih ada di Arab Saudi. Ia berharap,  
dalam 8-9 hari ke depan, jamaah yang saat ini berada di Madinah, selanjutnya kembali ke Tanah Air pada tanggal 11 Juli.  

"Ini menandai berakhirnya operasional haji di Arab Saudi," ucap Muchlis.

"Semoga jamaah kita dapat menyelesaikan prosesi ibadah haji mereka dengan berziarah di Makam Nabi dengan baik dan selanjutnya kembali ke Tanah Air dengan selamat dengan membawa predikat haji mabrur," harap Muchlis. 

Ia menjelaskan, setelah seluruh jamaah didorong ke Madinah, layanan haji di Makkah juga berakhir, seperti layanan bus shalawat, layanan konsumsi, layanan kesehatan, baik di sektor maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Kurang lebih 32 hari jamaah haji Indonesia berada di Kota Makkah untuk menjalani rangkaian ibadah haji ibadah haji. Selama di Makkah, PPIH Arab Saudi menyiapkan sejumlah layanan.

Layanan Transportasi di Daker Makkah berlangsung dari 10 Mei 2025, tepatnya sejak awal kedatangan jamaah haji gelombang I dari Madinah. Ada tiga jenis layanan transportasi, yaitu bus antar kota perhajian, bus shalawat, dan bus Masyair. 

"Hingga 2 Juli 2025, tercatat 5.250 bus antar kota perhajian digunakan untuk melayani mobilisasi jamaah dari Madinah ke Makkah (sebaliknya) dan Jeddah – Makkah (sebaliknya)," kata Muchlis.
 
"Selain itu, 12.193 bus shalawat setia mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang) selama di Makkah disiapkan untuk melayani 143.365 jamaah dengan pergerakan reguler dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (turun) – Mina – Makkah, dan 59.241 jamaah dengan pergerakan murur dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (tidak turun) – Mina – Makkah. Ada 20 bus yang melayani jamaah safari wukuf," jelasnya. 

Muchlis melanjutkan, PPIH Arab Saudi menyiapkan akomodasi bagi jemaah sebanyak 206 hotel yang tersebar di 4 wilayah: 
1. Syisyah (80 hotel kapasitas 69.405 jamaah).
2. Raudhah (40 hotel, 37,636 jamaah).
3. Jarwal (32 hotel, 37,650 jamaah).
4. Misfalah (54 hotel, 63.512 jamaah)

"Jarak akomodasi atau hotel paling jauh 4.500 meter dari Masjidil Haram dengan masa tinggal jamaah haji berada di Makkah 32 hari," tutur Muchlis. 

Terkait layanan ibadah, Muchlis menjelaskan: 

1. Sabanyak 99,29% jemaah haji regular asal Indonesia melaksanakan haji tamattu’, 0,66% haji ifrad, dan 0,04% melaksanakan haji qiran. 

2. Sebanyak 10.141 (4,99%) jamaah haji melaksanakan Tarwiyah. 

3. Sebanyak 34 jamaah mengikuti safari wukuf yang dilaksanakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 495 jamaah mengikuti safari wukuf khusus lansia dan disabilitas. 

4. Sebanyak 77,7% jamaah mengambil nafar awal (pulang dari Mina untuk ke Makkah pada 12 Zulhijjah) dan 22,3% nafar tsani (pulang ke Makkah pada 13 Zulhijjah)

5. Sebanyak 334 jamaah dibadalhajikan, terdiri atas 159 jamaah badal wafat, 175 badal sakit di RS Arab Saudi. 

6. Sebanyak 8.393 jamaah dan petugas haji membayar dam/hadyu melalui Baznas. 

"Sisanya membayar dam melalui Adahi, KBIHU, mukimin, dan melakukan pembayaran dam secara mandiri," terangnya.

Dari 10 Mei - 2 Juli 2025, kata Muchlis, total ada 14.366.234 boks layanan katering yang didistribusikan kepada jamaah dan petugas haji Indonesia yang terbagi dalam 525 kelompok terbang (kloter). 

Jumlah ini di luar layanan konsumsi yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia pada 7, 8, 13, 14, dan 15 Zulhijjah, baik dalam bentuk makanan ready to eat (RTE) maupun freshmeal.

(Tim MCH ed: Muhammad Fakhruddin) 

Tags: haji, ibadah haji, jamaah haji