Alami Gejala Sakit, Jamaah Haji yang Sudah Tiba di Tanah Air Diminta Segera Periksa

Alami Gejala Sakit, Jamaah Haji yang Sudah Tiba di Tanah Air Diminta Segera Periksa

15/06/2025 23:49 ADMIN

Oleh: Muhammad Fakhruddin, Jurnalis MUIDigital dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH, MUI.OR.ID - Jamaah haji yang sudah tiba di tanah air dan mengalami gejala sakit, diimbau untuk segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr M Imran mengatakan hal tersebut dalam konferensi pers di Makkah, Ahad (15/6/2025).

"Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas," kata Imran.

Gejala sakit tersebut bisa timbul karena kondisi yang kurang fit usai perjalanan ibadah haji. Imran mengatakan, apabila gejala tersebut dirasakan kurang dari 14 hari sejak tiba dari tanah suci, segera periksa. "Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan yang tepat," imbaunya.

Imran mengimbau jamaah untuk selalu menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke tanah air. "Keluarga Bapak/Ibu sudah menunggu di tanah air. Tentunya mereka berharap dalam keadaan yang sehat," katanya.

Sementara itu, tanah suci Makkah dan Madinah kini sedang memasuki masa puncak musim panas. Sebagian jamaah haji masih melanjutkan perjalanan ibadahnya di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah. Jamaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca yang mencapai 47 derajat celcius.

"Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah," paparnya.

Panasnya cuaca ini, lanjut Imran, tentu akan berdampak terhadap masalah kesehatan jamaah haji. Untuk itu Imran mengimbau kepada jamaah haji untuk melakukan hal-hal berikut:

1. Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.

2. Menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, yaitu pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum yang cukup. "Minumlah air botol atau air zam-zam sedikit demi sedikit dan sering. Jangan menunggu haus," pesannya.

3. Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit. "Kalau batuk dan pilek, pakailah masker agar tidak menular," katanya.

4. Untuk jamaah haji yang memiliki komorbid, agar beribadah di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Alquran, zikir, maupun sedekah. 

5. Jamaah haji lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel. "Jamaah lansia agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di kloter, minimal seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatannya," ujarnya.

dr Imran mengatakan, hingga kini, jumlah jamaah haji yang sudah mendapatkan layanan kesehatan di kloter sebanyak 72.100 orang. "Kasus terbanyak adalah ISPA, iopertensi, diabetes dan komplikasi," jelasnya.

Sementara yang dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi sebanyak 238 orang dengan penyakit pneumonia, diabetes, dan juga jantung koroner atau serangan jantung

Demikian pula, jumlah jamaah yang wafat di tanah suci hingga hari ke-44, sebanyak 275 jemaah. "Angka ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu," katanya.

Imran berharap agar jamaah haji selalu dalam keadaan sehat wal afiat. "Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan melindungi jamaah haji yang saat ini masih berada di tanah suci atau pun sudah berada di Tanah Air. Kami doakan agar kemabruran haji dapat membawa masyarakat Indonesia menuju masyarakat yg madani, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," pungkasnya.

(Tim MCH ed: Muhammad Fakhruddin) 

Tags: haji, ibadah haji, jamaah haji, Gejala Sakit