"Angkatan ini angkatan terakhir di tahun ini, dan besok akan langsung diwisuda bersama dengan angkatan-angkatan sebelumnya. Sebagai angkatan puncak, acara ini istimewa (karena) digelar di Hotel Mercure yang biasanya digelar di Wisma Mandiri Thamrin,” ujarnya.

"Komisi dakwah akan terus melakukan standardisasi Dai untuk memastikan dai-dai kita memiliki kompetensi yang memadai," tambah Kiai Zubaidi. Adapun kompetensi yang diharapkan menurut Kiai Zubaidi dari standardisasi dai adalah kompetensi penguasaan ilmu agama, kompetensi fikih dakwah, dan kompetensi wawasan kebangsaan.

Lebih lanjut Kiai Zubaidi mengatakan adanya kompetensi dai dengan 3 kompetensi di atas sangat penting dalam rangka menjawab berbagai persoalan di tanah air ini. Sebab, dengan kompetensi tersebut, dakwah akan lebih efektif.

"Dengan dai memiliki bekal ilmu agama yang cukup maka para dai akan dapat menjelaskan agama sesuai dengan tuntunanya, dan dengan kemmpuan metodologi dan pemahaman fikih dakwah, maka dakwah akan efektif, serta dengan kompetensi kebangsaan maka dai akan mendukung berdiri tegaknya NKRI yang berdasar Pancasila dan Bhineka tunggal ika," tegas Kiai Zubaidi.

Di samping itu, Ketua MUI bidang Dakwah, Kiai Cholil Nafis juga memiliki pandangan mengenai tujuan dari standardisasi dai MUI. Menurut pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah tersebut terdapat 3 hal yang diupayakan dan menjadi tujuan gelaran standardisasi dai MUI.

“Standardisasi dai ini adalah upaya untuk meningkatkan kompetensi para pendakwah dalam 3 hal, yaitu paham agama wasathiyatul (moderasi) Islam, wawasan kebangsaan dan metode dakwah,” tulisnya dalam Instagram pribadi @cholilnafis.

Diketahui kegiatan Standardisasi Dai ke -28 merupakan rangkaian dari kegiatan Multaqa Duat Nasional IV dan Wisuda Akbar Standardisasi Dai angkatan 11 -28.

(Ilham Fikri/Angga)