Hal tersebut diungkap Ketua MUI Bidang Infokom, Kiai Masduki Baidlowi dalam konferensi pers Anugerah Syiar Ramadhan 2025 di Auditorium H. M. Rasjidi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

“Hal baru dalam ASR 2025 ini ada tiga kategori khusus MUI, yakni Program Pendukung Literasi Ekonomi Syariah, Program Pendukung Edukasi Halal Lifestyle, dan Program Pendukung Literasi Digital Islami,” ungkap Kiai Masduki menjelaskan, Jum’at (23/5/25) kepada MUIDigital.

“Dengan tiga tema kategori baru dari MUI di tahun ini, ke depan, diharapkan konten, angle, tema siaran yang berkaitan dengan tiga literasi ini makin bermunculan dengan kemasan yang semakin kreatif,” kata Kiai Masduki menambahkan.

Tiga aspek tersebut merupakan bagian dari prioritas khidmah MUI untuk umat dan bangsa. Selain itu, fatwa-fatwa MUI juga sangat mendukung tiga aspek diusulkan oleh MUI tersebut.

“Fatwa-fatwa MUI selain mendukung ekosistem Ekonomi Syariah dan Halal lifestyle, juga memandu dinamika era digital, dengan Fatwa Pedoman Bermuamalah di Media Sosial, nomor 24 tahun 2017,” jelasnya.

 

MUI, selama delapan tahun terakhir, melakukan edukasi dan literasi digital ke lebih 30 kota, ke sejumlah pegiat media sosial dari kalangan muda organisasi keislaman, bekerja sama dengan Kemenkominfo (yang kini KemKomdigi). 

Di tengah industri penyiaran (televisi maupun radio), yang tengah menghadapi tantangan tidak mudah, ASR yang sudah menjadi “wiridan tahunan” MUI dan KPI Pusat.

“Diharapkan hal ini dapat menambah motivasi, optimisme, untuk terus berkarya memberi edukasi publik, hiburan yang sehat, tontonan yang jadi tuntunan, dan menjadi perekat sosial, sesuai pesan UU Penyiaran,” tutur Kiai Masduki.

“MUI yakin, energi kreatif di industri penyiaran nanti adaptif dengan tantangan model bisnis media di era digital ini. Mari bersama membesarkan hati sahabat kita, para Insan Penyiaran,” pungkasnya.

(Dhea Oktaviana/Azhar)