Rajin Puasa Ramadhan Tapi Meninggalkan Shalat Fardhu?

Rajin Puasa Ramadhan Tapi Meninggalkan Shalat Fardhu?

10/03/2025 21:36 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID – Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang mengharuskan umat Islam menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Namun, satu pertanyaan penting sering kali muncul: apakah puasa tetap sah meskipun seseorang tidak melaksanakan shalat wajib? 

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Fatihun Nada, memberikan penjelasan mengenai hal ini, sekaligus mengingatkan pentingnya shalat sebagai satu kesatuan dari kesempurnaan ibadah puasa.

Menurut Kiai Fatihun, puasa tetap sah meskipun seseorang tidak menjalankan shalat wajib. Namun, ia menegaskan bahwa meskipun sah, hal tersebut akan menggugurkan pahala puasa tersebut. 

“Puasa tetap sah meskipun seseorang tidak shalat wajib, tetapi ini akan menggugurkan pahala puasa. Shalat adalah tiang agama, dan jika seseorang meninggalkannya, maka pahala puasa mereka akan berkurang. Puasa hanya dihitung sebagai menahan lapar dan haus saja, tanpa mendapatkan pahala rohani yang seharusnya didapatkan,” ungkap Kiai Fatihun saat diwawancara tim MUIDigital pada Kamis, (6/3/2025).


Kiai Fatihun lebih lanjut menjelaskan bahwa shalat adalah kewajiban pokok dalam Islam yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Meskipun seseorang menjalankan ibadah puasa dengan baik, namun jika shalat wajibnya ditinggalkan, ibadah tersebut akan kehilangan makna sesungguhnya. 

“Shalat itu bukan hanya ritual. Ia adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika seseorang meninggalkan shalat, puasa yang dilakukannya meski sah, tetap tidak akan membawa pahala yang sempurna. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kesempurnaan ibadah puasa,” tambah Kiai Fatihun.

Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat berharga bagi umat Islam. Selama bulan ini, umat Islam diberi kesempatan untuk memperbaiki diri melalui ibadah puasa, shalat, tadarus Al-Qur’an, dan amalan baik lainnya. 

Namun, meskipun seseorang menjalani puasa dengan baik, meninggalkan shalat akan mengurangi nilai dan keberkahan yang seharusnya diperoleh dari ibadah puasa. Pahala puasa yang seharusnya melimpah, bisa jadi tergerus akibat kelalaian dalam melaksanakan salat.

“Puasa tanpa shalat tetap dianggap sah, tetapi tanpa pahala. Puasa Ramadhan adalah momen penting untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan itu hanya bisa terwujud jika seluruh kewajiban agama dilaksanakan dengan sempurna. Meninggalkan shalat hanya merugikan diri sendiri,” tegas Kiai Fatihun. 

(Latifahtul Jannah/Azhar)

Tags: Ramadhan 2025