Ketum Permabudhi Apresiasi Silaturahim Nasional yang Digagas MUI

Ketum Permabudhi Apresiasi Silaturahim Nasional yang Digagas MUI

13/01/2024 20:58 JUNAIDI

JAKARTA, MUI.OR.ID – Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Prof Philip K Widjaja mengapresiasi kegiatan Silaturahim Nasional yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal itu bukan tanpa sebab, menurut, dia kegiatan tersebut dapat menjadi momentum untuk mewujudkan cita-cita Pemilu damai dan bermartabat pada 2024 nanti. Hal ini juga merujuk kepada tema kegiatan “Mengawal Pemilu Damai, Jujur, Adil Dan Bermartabat”.

“Majelis-majelis agama dan organisasi masyarakat memiliki peran penting untuk mencapai cita-cita tersebut. Sebab, kerja sama dari berbagai wadah yang besar inilah yang mampu mewujudkan damainya Pemilu 2024,” katanya kepada MUIDigital melalui siaran pers, Sabtu (13/1/2024). 

“Majelis-majelis agama dan organisasi masyarakat memiliki peran penting untuk mencapai cita-cita tersebut. Sebab, kerja sama dari berbagai wadah yang besar inilah yang mampu mewujudkan damainya Pemilu 2024,” katanya kepada MUIDigital melalui siaran pers, Sabtu (13/1/2024).

Tak hanya majelis agama dan ormas, Prof Philip juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berkontribusi mewujudkan Pemilu yang bermartabat. Hal tersebut dikarenakan, tugas mewujudkan cita-cita ini menjadi tanggung jawab bangsa Indonesia.

Menjelang perhelatan Pemilu yang tinggal hitungan bulan, dia mengingatkan bahwa mulai timbulnya riak-riak gejolak di masyarakat. Dengan demikian, konflik akan rentan dan mudah memecah belah persatuan bangsa.

Menurut dia, langkah strategis dari MUI menjadi upaya penting yang patut diapresiasi. Sebab setiap masyarakat berperan untuk mengawal pesta Pemilu nanti.

“Gejolak dan konflik rentan dan bisa dimulai dari mana saja. Banyak pihak-pihak yang menggunakan isu politik, sosial, bahkan juga agama untuk menciptakan polarisasi yang berujung pertengkaran dan pertikaian,” ungkapnya.

Kesadaran menjunjung persatuan ditegaskan Prof Philip, sebagai solusi menangkal gejolak dan konflik yang ada. Masyarakat harus benar-benar menyadari bahwa semuanya bersaudara dan merupakan satu keluarga dalam rumah yang diberi nama Indonesia.

“Kita perlu tetap menjaga etika, tetapi juga punya toleransi dan niat yang tulus menjaga Pemilu berjalan lancar dan sukses mewujudkan Pemilu yang damai,” kata dia. (Isyatami Aulia)

Tags: silatnas mui, pemilu damai