JAKARTA, MUI.OR.ID — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, mengajak seluruh jamaah haji Indonesia untuk memperkuat tiga pilar utama dalam menjalankan rangkaian ibadah haji, yakni ikhtiar, doa, dan tawakkal.

Buya Amirsyah menekankan bahwa pelaksanaan ibadah haji merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh jutaan umat Islam dari seluruh dunia. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan tanggung jawab dari semua pihak, termasuk pemerintah Arab Saudi, pemerintah Indonesia, dan para jamaah sendiri.

“Ketika menghadapi persoalan, kadang kita mulai dari doa, kadang dari ikhtiar. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Allah telah menegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 186 bahwa Dia dekat dan akan mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Nya,” ujar Buya dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

Menurutnya, kedekatan dengan Allah adalah bagian dari ikhtiar spiritual untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ia juga mengingatkan bahwa manusia sebagai makhluk lemah harus senantiasa memohon kekuatan kepada Allah melalui doa yang terus menerus, termasuk dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Doa itu adalah senjata seorang mukmin. Namun ikhtiar adalah bentuk nyata dari kesungguhan kita dalam mencapai tujuan, dan tawakkal menjadi wujud kepasrahan kita kepada ketetapan Allah setelah berusaha,” tegasnya.

Buya Amirsyah juga mengingatkan agar jamaah tidak terjebak pada sikap malas, karena itu bertentangan dengan semangat berikhtiar. Ia menegaskan bahwa kesuksesan dalam menjalankan ibadah haji hanya bisa dicapai melalui kombinasi ikhtiar yang maksimal, doa yang ikhlas, dan tawakkal yang tulus.

“Marilah kita terus memperkuat ikhtiar, doa, dan tawakkal kepada Allah agar seluruh rangkaian ibadah haji berjalan dengan lancar dan meraih predikat haji mabrur. Sebab, haji mabrur itu balasannya adalah surga,” pungkasnya.

(ed: Muhammad Fakhruddin)