Penandatanganan kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025) lalu.

Wakil Sekretaris OC Halal Bihalal MUI 2025 KH Arif Fahruddin menyampaikan MUI memiliki otoritas dalam penelitian, pengkajian, dan fatwa terkait masalah keislaman di mana Islam merambah tidak hanya soal keagamaan semata. Melainkan juga ke seluruh aspek kehidupan manusia dari kesehatan, kebijakan pembangunan, sains dan teknologi. 

"Sementara BRIN sebagai institusi negara memiliki kapasitas dan otoritas terkait rumusan metodologi riset, penelitian, infrastruktur teknis, dan penemuan bisnis dan teknologi yang dibutuhkan oleh negara dan masyarakat secara luas," ujarnya. 

Dengan begitu, Kiai Arif menilai kedua institusi tersebut bisa saling berkolaborasi dan bersinergi untuk memberikan solusi teknologi tepat guna kepada masyarakat secara komprehensif sehingga antara aspek keislaman dan sains-teknologi semakin integratif dan solutif. 

"Dari aspek sumber daya manusia, kedua institusi bisa saling memperkuat pengembangan desain penelitian secara kolaboratif dan penguatan kapasitas para penulisnya," sambungnya. 

Kemudian, lanjutnya, hasil-hasil riset di masing-masing institusi bisa dideseminasikan secara lebih optimal dan produktif. Menurutnya, disinilah perintah Islam terkait dengan kebersamaan antara iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak saling berdiri sendiri, namun saling menguatkan. 

(Sadam/Azhar)