CIPUTAT, MUI.OR.ID — Rangkaian Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI) semakin terasa manfaatnya bagi masyarakat luas melalui aksi nyata berupa khitanan massal gratis hasil kerja sama MUI Pusat dengan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. Sebanyak 60 anak mengikuti kegiatan penuh berkah ini, melebihi target awal 50 peserta, selaras dengan usia emas MUI.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat sekaligus Panitia Milad ke-50, Kiai Rofiqul Umam Ahmad, menyampaikan apresiasi tinggi kepada manajemen RS Sari Asih atas inisiatif mulia ini. Ia mengatakan, kerja sama ini menjadi wujud nyata komitmen bersama untuk menghadirkan pelayanan sosial kepada umat.

“Kami dari MUI Pusat menyampaikan terima kasih kepada manajemen RS Sari Asih, terutama Komisaris Bapak Arief Wismansyah, Ibu Dirut, para direksi, jajaran Dewan Pengawas Syariah, serta seluruh pihak yang telah berkenan bekerjasama dengan MUI dalam rangka Milad ke-50 ini,” ujarnya kepada MUI Digital saat acara khitanan di RS Sari Asih Ciputat, Minggu (20/7/2025).

Kiai Rofiqul Umam juga menyebutkan bahwa seluruh biaya pelaksanaan khitanan ini ditanggung sepenuhnya oleh RS Sari Asih sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Ia berharap kerja sama seperti ini bisa terus dikembangkan ke depannya, bahkan hingga menjangkau rumah sakit-rumah sakit lain di berbagai daerah di Indonesia.

“Ke depan, kami berharap bisa meningkatkan kerja sama ini menjadi lebih luas lagi, sehingga manfaatnya semakin dirasakan umat,” imbuhnya.

Dalam sambutan yang disampaikan penuh keakraban, Kiai Rofiqul Umam juga menyelipkan pantun yang memeriahkan suasana, “Kalau bukan karena cinta, takkan tercipta sebuah puisi. Kalau bukan karena cinta, tidak mungkin Sari Asih kolaborasi dengan MUI.”

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah RS Sari Asih, Ibu Nyai Siti Marifah, jajaran direksi dan komisaris, para tokoh masyarakat, pengurus MUI Kota Tangerang Selatan, Camat Ciputat, serta para peserta beserta keluarga.

Dalam kesempatan itu, Wasekjen MUI Kiai Rofiqul Umam kembali mengingatkan pentingnya menjadikan usia emas 50 tahun MUI sebagai momentum memperbanyak kegiatan bermanfaat untuk umat. Ia menyebut program seperti bakti sosial khitanan massal, pengobatan gratis, dan ziarah ke makam para ulama, sebagai bentuk nyata pengabdian MUI kepada masyarakat.

“Semoga anak-anak kita sehat, pulih cepat, dan bisa kembali sekolah seperti biasa. Terima kasih atas kepercayaan masyarakat. Semoga kerja sama ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” pungkasnya.

Dengan digelarnya khitanan massal ini, MUI berharap semangat berbagi, melayani umat, dan menjaga silaturahmi yang menjadi warisan para ulama terus terjaga. Milad ke-50 MUI pun menjadi momentum untuk memperkuat peran lembaga ini dalam membumikan nilai-nilai Islam rahmatan lil‘alamin di tengah masyarakat. 

(Fitri Aulia Lestari ed: Muhammad Fakhruddin)