JAKARTA, MUI.OR.ID– Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyebut, Israel sudah runtuh secara moral dan dikucilkan di dunia internasional. 

Prof Sudarnoto menjelaskan, dikucilkannya Israel di dunia internasional bisa dilihat dari maraknya gerakan civil society di seluruh dunia untuk membantu Palestina. 

Bahkan, lanjutnya, gerakan tersebut terjadi di Amerika Serikat dengan maraknya gerakan civil society di kampus-kampus untuk mendukung Palestina. Padahal beberapa kampus tersebut menerima sumbangan dari Yahudi. 

"Situasi internal di Israel tegang juga. Karena banyak masyarakat protes ke Netanyahu. Sementara Netanyahu ditekan Ben White," kata Prof Sudarnoto dalam Dialog Palestina bertajuk: Kebijakan dan Peran Indonesia dalam Upaya Perdamaian Palestina, Kamis (18/7/2024) di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat. 

Oleh karena itu, Guru Besar UIN Jakarta itu menegaskan, Israel telah runtuh secara moral dan dikucilkan di dunia internasional. Hal ini merupakan dampak dari kebiadaban Israel karena telah melakukan kejahatan genosida secara berulang di Palestina. 

Apa yang disampaikan Prof Noto ini diamini Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Abdul Kadir Jailani. Dia menyampaikan, Israel bisa dikatakan menang dengan Palestina di hampir semua pertempuran. 

Namun, dia menegaskan, ada satu hal yang Israel tidak bisa menang dalam pertempuran melawan Palestina, yakni legitimasi moral di dunia internasional. 

Menurut dia, Israel saat ini sedang mengalami krisis legitimasi internasional akibat kejahatan genosidanya di Palestina. 

"Situasi yang paling buruk Israel seperti hari ini. Krisis moralnya sangat dalam, terlepas kekalahan yang dihadapi masyarakat Palestina," ungkapnya. 

Meski begitu, Abdul menyampaikan, pemerintah melalui Kemenlu RI akan selalu tegas dan konsisten untuk melakukan segala sesuatu untuk mendukung Palestina. 

Menurutnya, dukungan Indonesia terhadap Palestina ini cukup menarik. Karena pemerintah dan mayoritas rakyatnya memiliki sikap yang sama untuk terus mendukung Palestina merdeka dan berdaulat. 

"Alhamdulillah untuk isu ini, pemerintah dan rakyat Indonesia sejalan. Tidak ada perbedaan. Semua unsur masyarakat sipil dan MUI, mendukung dan mengawal agar pemerintah konsisten mengawal (isu) ini," tutupnya. (Sadam/Azhar)