"Aslaf Scholarship bagian dari ikhtiar kecil untuk mewujudkan kemanfaatan bagi sesama khususnya bagi studi keagamaan, khususnya lagi bagi studi hukum Islam, dan lebih khusus lagi studi fatwa," kata Prof Ni'am, Rabu (23/4/2025) di Ruang Teater Lantai 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Nahdlah Depok ini menekankan bahwa program beasiswa Aslaf Scholarship untuk kepentingan menguatkan studi-studi fatwa khususnya di kalangan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.

Menurutnya, kehadiran Aslaf Scholarship dan Pusat Studi Fatwa dan Hukum Islam (PUSFAHIM) bisa menjadi salah satu pemantik untuk membantu teman-teman mahasiswa di dalam proses penyelesaian studinya.

Kemudiaan nantinya akan difokuskan kepada penyelesaiaan karya tulis ilmiah, skripsi, tesis maupun disertasi. Sebelumnya, kata Prof Ni'am, PUSFAHIM sudah menginisiasi beberapa jenis beasiswa dengan membangun kerjasama kelembagaan baik pemerintah maupun swasta seperti BPKH, BAZNAS, Kemenpora, Kemenag, dan MUI untuk memberikan dukungan stimulasi penyelesaian studi teman-teman mahasiswa yang menulis tema fatwa. 

"Melalui Aslaf Scholarship, kami menyiapkan dana awal sejumlah Rp 100 juta untuk kepentingan dukungan studi ini. Tentu kami membuka ruang partisipasi bagi seluruh pihak untuk melakukan hal sejenis baik di dalam satu kelembagaan maupun kelembagaan yang berbeda," ujarnya. 

Prof Ni'am mengajak semua pihak untuk terus mengapresiasi segala bentuk sinergi untuk mendukung mewujudkan generasi muda Islam dengan tulisan-tulisan akademik yang bermanfaat bagi umat dan mendatangkan maslahat bagi bangsa. 

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Selain itu, dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof Muhammad Maksum, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim dan Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Prof Khamami Zada. (Sadam/Azhar)