HUT TNI ke 79, Kiai Marsudi Syuhud : Menjaga Negara Hukumnya Wajib

HUT TNI ke 79, Kiai Marsudi Syuhud : Menjaga Negara Hukumnya Wajib

06/10/2024 15:07 JUNAIDI

JAKARTA,MUI.OR.ID—Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Kiai Marsudi Syuhud mengungkapkan rasa bangganya terhadap Tentara Republik Indonesia yang hari ini berulang tahun ke 79. 

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Marsudi tidak lupa menekankan bahwa menjaga sebuah negara hukumnya adalah wajib.

“Saya Marsudi Syuhud mengucapkan selamat atas hari ulang tahun TNI yang ke 79. Saya bangga mempunya TNI ini, karena kewajiban belia-beliau, dari kopral sampai jendral, sangat berat untuk menjaga kedaulatan negara kita ini,” ujar Kiai Marsudi saat menyampaikan tausiyah pada kegiatan manaqib di Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Jakarta, dikutip MUI Digital, Ahad (5/10/24).

“Menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia hukumnya adalah wajib, tidak bisa dibantah-bantah lagi,” tuturnya menambahkan.

Selaras dengan hal tersebut, Kiai Marsudi juga mengungkapkan bahwa di dalam Alquran terdapat sebuah sumpah, yang mana sumpah ini adalah demi kenagaraan, yaitu pada surat Al-Balad ayat pertama yang berbunyi 
لَآ أُقْسِمُ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ
Artinya : “aku benar-benar bersumpah dengan tanah air ini”.

“Kalau menjaga negara ini bukan sesuatu yang penting, hal ini tidak akan digambarkan di dalam Alquran,” ucapnya.

“TNI punya kewajiban untuk menjaga Republik Indonesia, dan tidak boleh mundur sejengkal pun,” ujar Kiai Marsudi menambahkan.


Selain itu, Wakil Ketua Umum MUI itu juga mengutip hadis Rasulullah saw yang berbunyi :

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ

Artinya : “Keimanan itu ada 77 cabangnya. Iman Yang paling afdol itu adalah mengucapkan La ilaha illallah, dan yang paling buncit (ringan) yaitu membuang atau menyingkirkan rintangan-rintangan.”

“Kita berbangsa di Indonesia harus bersyukur Tentara Republik Indonesia alhamdulillah bersatu padu menjaga negara, maka bangsanya, umatnya yang ada di Indonesia juga wajib menjaga persatuan dan kesatuannya,” kata Kiai Marsudi menjelaskan.
 
“Jangan sampai negara ini tercabik-cabik seperti yang kita lihat dengan mata kepala kita sendiri di Timur Tengah, bahkan di Afrika. Untuk itu, mari kita doakan negara yang sedang perang agar cepat berhenti perangnya,” imbuhnya dengan tegas.

Menurutnya, memepertahankan republik yang sudah merdeka ini satu hari karena Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Maka dari itu, dalamm kesempatan tersebut Kiai Marsudi juga meminta agar bangsa Indonesia juga dapat bersama-sama menjaga negara ini.

“Wahai bangsaku, bangsa Indonesia, mari kita jaga bersama-sama republik yang kita cintai ini. Kalau kita beda pendapat atau bahkan beda pendapatan, jangan sampai membuat kita perang sendiri. karena memperrahankan yang seperti ini lebih baik daripada mempunyai angan-angan untuk berontak karena berbeda,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kiai Marsudi juga mengingatkan, barangsiapa yang mati sedang dalam kondisi mempertahankan garis demarkasi untuk mempertahankan negara, dalam membela agamanya Allah swt, niscaya dia akan aman dari hari terkejut yang paling besar nanti.

“Jadi yang dimaksud hari terkejut itu adalah saat menentukan apakah dia akan masuk surga atau neraka. Kalau tentara ini lillahitaallah karena allah untuk mengamankan dan mempertahankan negaranya, lalu mati, maka insyaallah aman dari neraka,” kata dia. (Dhea Oktaviana, ed: Nashih)

Tags: HUT TNI, HUT ke-79 TNI, ulang tahun tni, tentara Republik Indonesia, waketum mui, Majelis Ulama indonesia, Marsudi syuhud