Pergantian Tahun dan Hakikat Waktu Menurut Islam

Pergantian Tahun dan Hakikat Waktu Menurut Islam

31/12/2023 16:58 JUNAIDI

JAKARTA – Momentum pergantian tahun memiliki ragam makna bagi masyarakat. Respons tersebut ada yang terwujud dengan menggelar pesta, berkumpul bersama keluarga, berlibur, atau bahkan juga memilih beristirahat dari kesibukan.

Melihat suasana yang riuh kala mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru, Islam justru memiliki pandangan yang unik mengenai pergantian waktu ini. Dalam berbagai kesempatan di Alquran, Allah SWt kerap menyinggung perihal waktu. Ada makna apakah di balik penyebutan waktu ini?

Sejatinya, Islam memandang pergantian waktu sebagai momentum introspeksi diri atas kehidupan yang dijalankan oleh manusia.Tolok ukurnya adalah peningkatan ketakwaan, bersyukur, berdoa, dan berharap kepada Allah SWT untuk selamat dan berbahagia di dunia dan di akhirat.

Hal tersebut dapat dilihat dari firman Allah SWT dalam berbagai ayat. Namun pembahasan kali ini akan berfokus kepada satu surat khusus dalam Alquran yang membahas tentang waktu, yaitu surat al-Ashr.

Ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya arti sebuah waktu, yang di dalamnya meliputi tahun, bulan, hari, bahkan jam. Allah SWT berfirman:

وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصصَوْا بِالصَّبْرِ 

Artinya: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.” (QS Al-'Ashr: 1-3).

Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan dalam surat Al-Ashr ini Allah SWT memberikan manusia pelajaran bahwa sesuatu yang wajib dijadikan sebagai sebuah kesibukan di dunia yaitu iman dan amal saleh. Sebab dua hal tersebut akan kembali lagi pada setiap manusia.

Senada dengan pendapat tersebut, Prof Quraish Shihab menjelaskan dalam surat Al-Ashr Allah SWT memperingatkan manusia yang kerap sibuk perkara duniawi. Mereka yang lupa akan tujuan utama dalam kehidupan dunia yang Allah SWT utus kepada mereka.

Bahkan tidak segan-segan Allah SWT bersumpah pada ayat pertama surah ini “Demi waktu ” Penggunaan sumpah ini menegaskan waktu merupakan modal bagi manusia. Oleh sebab itu, mengisi setiap waktu yang Allah SWT berikan dengan baik dan tidak sia-sia harus diupayakan.

Melihat makna dari surat Al-Ashr inilah, kita dapat menariknya ke dalam konteks akhir tahun adalah sebagai momentum refleksi. Mengingat kembali bagaimana perjalanan keimanan dan ketakwaan setiap kita pada 2023.

Apakah kuantitas dan kualitas ibadah sudah maksimal? Sudahkan ibadah kita hanya bersandar pada pengharapan ridha Allah SWTT semata? Ataukah justru sebaliknya, kita dengan mudahnya meninggalkan kewajiban menyembah Yang Mahakuasa?

Apabila refleksi ini dilakukan, bukan tidak mungkin di tahun baru yaitu 2024 setiap Muslim mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas iman serta takwanya. 

Oleh sebab itu, mengisi akhir tahun dan mengawali tahun dengan merefleksikan perjalanan keimanan dan juga ketakwaan menjadi warna tersendiri dalam menyambut pergantian waktu ini. (Isyatami Aulia, ed Nashih)

Tags: tahun baru, makna tahun baru, hikmah tahun baru, makna waktu, hakikat, waktu, pergantian tahun, tahun baru 2024, akhir tahun 2023