Wasekjen MUI Dorong Peran Dai sebagai Jembatan Penghubung Islam dan Kebangsaan yang Saling Berhubungan

Wasekjen MUI Dorong Peran Dai sebagai Jembatan Penghubung Islam dan Kebangsaan yang Saling Berhubungan

30/07/2025 23:09 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID---Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Arif Fahruddin mendorong peran dai sebagai jembatan penghubung Islam dan kebangsaan yang saling berhubungan. 

"Jadi kita ingin membangun jembatan penghubung yang kuat bahwa Islam dan kebangsaan sangat berhubungan dan saling membutuhkan," kata Kiai Arif saat menyampaikan materi Islam dan Kebangsaan dalam acara Standardisasi Dai Angkatan ke-41.

Standardisasi Dai Angkatan ke-41 Komisi Dakwah MUI digelar di Aula DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (28/7/2025). Kiai Arif mengaku gembira kegiatan Standardisasi Dai bisa dilaksanakan di luar Jakarta.

"Jadi semakin meluas, baik kepesertaannya, kepanitiannya, melibatkan MUI Provinsi, tidak hanya di pusat. Ini berarti semakin meluas manfaat, dan tujuan standardisasi Dai MUI," ungkapnya. 

Kiai Arif menyatakan Islam dan kebangsaan memberikan penguatan kepada dai di lingkungan MUI untuk berkomitmen kepada bangsa dan negara, yang meliputi komitmen terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan kebhinekaan. 

"Sehingga jembatan penghubung itu bersifat teologis, bersifat qurani, sunnah, kalau ini tidak ada, para Dai MUI akan mudah terbawa narasi yang membangun Islam dan kebangsaan dua hal yang berbeda," jelasnya. 

Kiai Arif mengingatkan agar dai sudah terjebak kepada narasi yang berbeda, antara Islam dan kebangsaan, sehingga perlu diantisipasi. "Antara agama Islam dan nasionalisme sangat membutuhkan. Dua entitas yang berbeda tapi saling membutuhkan," sambungnya. 

Dia berharap Dai di lingkungan MUI tidak hanya menyampaikan materi dakwahnya soal kegamaan saja, tapi juga menyampaikan materi mengenai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan NKRI.

"Juga dakwah yang sesuai panduan Al-Qur'an, sunnah, komitmen berbangsa dan bernegara dalam konteks Indonesia dan kedamaian, baik di level daerah hingga internasional," tegasnya. 

Lebih lanjut, Kiai Arif berpesan agar para dai membawakan pesan kasih sayang, saling bekerja sama di tengah perbedaan yang ada. 

"Pesan bekerja sama seluruh masyarakat bangsa, tujuannya sebagaimana (dikatakan) Al Ghazali, yaitu dakwah yang membuat kehidupan umat semakin sejahtera, negara kuat, fungsi negara berjalan dengan baik," tegasnya. 

Dia berharap prinsip-prinsip nilai agama semakin kuat, sehingga rakyat Indonesia menjadi bangsa yang religius. 

(Sadam ed: Muhammad Fakhruddin) 

Tags: standardisasi dai, komisi dakwah mui, wasekjen mui