Tugaskan Dai di Daerah 3T, Komisi Dakwah MUI Sebut 2 Keberhasilan

Tugaskan Dai di Daerah 3T, Komisi Dakwah MUI Sebut 2 Keberhasilan

30/01/2024 22:55 JUNAIDI

JAKARTA , MUI.OR.ID—Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI, KH Ahmad Zubaidi jelaskan dua keberhadilan program pengiriman Dai ke Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Menurutnya, program tersebut adalah bentuk pelayanan terhadap umat Islam.


"Karena di daerah 3T ini sebenarnya umat Islamnya banyak, tapi yang membimbing mereka, seperti jadi imam sholat, guru ngaji, dan pelayanan jenazah sangat kurang, sehingga kami perlu mengurimkan para dai ke sana," kata dia dalam keterangan pers yang diterima MUIDigital (30/01/2023).

Menurut Kiai Zubaidi, program penugasan 20 Dai menunjukkan keberhasilan dalam dakwah keagamaan. Pertama, kata dia, menyangkut tentang terpenuhinya pelayanan keagamaan masyarakat daerah tertinggal.
Menurutnya, masyarakat merasa puas karena kebutuhan keagamaan mereka menjadi terpenuhi dengan adanya pelayanan dari para dai.

"Masyarakat merasa puas karena kebutuhan keagamaan mereka terpenuhi. Anak ada yang mendidik, masjid ada yang mengimami, serta pelayanan jenazah juga," kata dia.

Kedua, lanjutnya, beberapa dai yang ditugaskan sebelumnya justru berhasil melakukan islamisasi terhadap masyarakat setempat. Hal ini dilihat sebagai efek dari keberadaan dakwah yang moderat kepada sesama.

"Alhamdulillah mereka juga mengislamkan masyarakat setempat dengan dakwah dari dai yang kita utus ke sana," ungkapnya.

Kiai Zubaidi pun memastikan, di samping pelayanan keagamaan, para dai juga dituntut untuk melakukan kaderisasi dai dari masyarakat setempat.

Hal tersebut dalam rangka memastikan keberlanjutan dakwah Islam kendati para dai purna dari tugasnya.

"Maksudnya para dai yang kita tugaskan harus mengkader dai berikutnya, sehingga ketika mereka pulang, ada yang melanjutkan dakwah," kata Kiai Zubairi menjelaskan. (Humas, Rozi, ed: Nashih)


Tags: da'i mui