Transformasi Nilai Kemanusiaan Antara Wukuf di Arafah Dan Mina

Transformasi Nilai Kemanusiaan Antara Wukuf di Arafah Dan Mina

05/06/2025 12:41 ADMIN

Oleh: Dr Amirsyah Tabunan,
Sekjen MUI, anggota Amirul Hajj

ARAFAH, MUI.OR.ID - Wukuf di Arafah merupakan salah satu bagian penting dalam ibadah haji yang selalu dinantikan bahkan dirindukan oleh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia, karena itu wakuf di Arafah merupakan momentum bersejarah sejak Nabi Ibrahim hingga risalah di lanjutkan Rasulullah Muhammad SAW ketika jamaah haji melakukan wukuf di Arafah. Mengingatkan jamaah haji untuk kembali mengenal jati diri, dari mana asal dan kembali kembali manusia kepada sang Khlalik. Itulah sebabnya seluruh umat manusia menyaksikan pentingnya mentranspormasikan nilai-nilai kemanusiaan yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an.
Hal tersebut tertulis dalam surah Ali Imran ayat 97,

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ


Artinya : 
"Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam. Bahkan bagian penting dari ibadah haji untuk melaksanakan perintah Allah, karena; pertama, melakukan wukuf di Arafah nerdiam
diri untuk mendekatkan diri kepada Allah; kedua, bagi umat Islam yang berada di luar Arafah melakukan Puasa Arafah; ketiga, hari Raya Idul Adha merupakan momen yang sangat ditunggu oleh seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia untuk menyembelih hewan qurban diperuntukkan bagi fakir miskin sebagai tanggung jawab sosial (mas'uliyah ijtimaiyah).

Antara Arafah dan Mina.

Al Malki mengatakan dalam sebuah pameran tentang sejarah Arafah tersebut mengajarkan pengunjung tentang peristiwa " "Arafat", Al Malki mengatakan tempat ini mendapatkan namanya karena peristiwa pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa. "Dalam bahasa Arab, kata 'araf' berarti 'tahu'," kata dia. Hal menekankan pentingnya jamaah haji dan umroh serta masyarakat awam untuk mengetahui dengan mempelajari sejarah tempat-tempat tersebut. Tempat tersebut selain pusat peradaban Arab, juga peristiwa di mana manusia kembali kepada jati diri manusia untuk menjalankan perintah Allah dengan keinginan mengharapkan ridhaAllah meraih surga. Karena itu erat kaitannya dengan "Mina" berasal dari " Al Muna," jamak dari "Omniah" yang berarti "keinginan". Diriwayatkan ketika Malaikat Jibril akan meninggalkan Adam, dia memintanya untuk membuat permintaan (Omniah). Adam menginginkan surga. Ada narasi lain yang memiliki penjelasan berbeda untuk maknanya," kata Al Malki menerangkan tentang 70 nabi yang telah melewati lembah Mina adalah sebuah lembah di sampingnya ada dua gunung, Thabir dan Al-Sabeh, dan diyakini sekitar 70 nabi telah melewati tempat ini, mengenakan pakaian wol putih," kata dia. Dalam catatan sejarah juga menampilkan kisah Nabi Ibrahim dengan setan. Kisah tersebut bercerita mengenai upaya setan mengelabui Nabi Ibrahim agar tidak menaati perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail. Perintah Allah dihadapi dengan sabar untuk menguji iman Nabi Ibrahim, namun Nabi Ibrahim istiqamah menjalankan perintah Allah hingga kini di abaikan dalam sejarah panjang peradaban manusia yang ingin kembali kepada jati diri, seperti kata Prof Ali Ya'fie mantan Ketum MUI mengatakan kita harus tahu diri, tahu menempatkan diri, dan sadar diri. Ungkapan ini sangat relevan ketika akan dan sedang melakukan wukuf di Arafah pada hari kesembilan dalam bulan Zulhijah dan merupakan puncak penyelenggaraan dalam ibadah ibadah haji untuk menaati perintah Allah. Simbol pelempar jumroh Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Makkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah sebagai simbol melempar setan sebagai bentuk perlawanan dalam dalam diri manusia.

(ed: Muhammad Fakhruddin)

Tags: haji, ibadah haji, wukuf, wukuf di arafah