
Tausiyah KH Ghofur Maimoen di Halal Bihalal Halal MUI: Hilangkan Dendam, Hargai Perbedaan
07/05/2024 15:32 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID– Rais Syuriah PBNU KH Abdul Ghofur Maimoen menyebut teladan yang diwariskan oleh Rasulullah kepada umatnya yaitu sikap saling menghargai dan memaafkan.
Hal ini disampaikannya dalam Tausiyah Kebangsaan acara Halal Bihalal MUI di hotel Grand Sahid Jaya pada Selasa (07/05/2024). Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh bangsa, termasuk Wapres KH Ma'ruf Amin.
"Semasa hidup, Nabi itu banyak orang yang memusuhinya sebab dakwah yang beliau sampaikan. Meski dibenci banyak orang, Nabi tidak pernah menyimpan dendam dan tetap menghargai musuh-musuhnya," jelas ulama yang kerap disapa Gus Ghofur ini.
Menurut dia, keragaman yang ada di Indonesia seperti perbedaaan suku, ras, dan agama terjadi pula semasa Rasulullah hidup. Ragam perbedaan yang terjadi tersebut Rasulullah sikapi dengan penerimaan yang baik.
Salah satu contoh yang disebutkan Gus Ghofur adalah manakala Nabi mengangkat Bilal bin Rabah sebagai muadzin pertama dalam Islam. Kala itu, kasta dalam masyarakat Arab sangat kental, terlebih apabila melihat latar belakang Bilal yang merupakan seorang budak dari Afrika.
Tentu keputusan Rasulullah tersebut bukanlah hal yang lazim saat itu. Akan tetapi teladan yang ingin disampaikan Nabi Muhammad adalah adanya kesempatan yang sama bagi setiap orang tanpa memandang ras dan suku bangsa.
"Kalau bangsa ini mempraktekan apa yang sudah Rasulullah teladankan, persatuan dan kemajuan bangsa akan dengan mudah dicapai," bebernya.
Pesannya, jangan sampai sebab perbedaan yang terjadi justru menjadi pemicu perpecahan di antara anak bangsa. Tak hanya menerima perbedaan, memaafkan juga dapat melapangkan dada dan mempererat kembali silaturahim.
Oleh sebab itu, Gus Ghofur menegaskan Halalbihalal kali ini yang mengangkat tema Kebangsaan adalah upaya meneladani Rasulullah. Indonesia yang terdiri dari berbagai ras, suku, dan agama perlu memperkokoh sikap menghargai dan saling memaafkan.
"Sekalipun yang kita lakukan adalah perbuatan baik, tak ada jaminan kalau tidak menyakiti orang lain. Hari ini, mari kita saling memaafkan untuk berbagai kesalahan yang disengaja ataupun tidak," tutupnya.
(Isyatami Aulia/Azhar)
Tags: Halal bi Halal MUI