
Sempat Dihentikan, ASR Diperkuat Kembali di Era Kiai Ma’ruf Ketum MUI
24/05/2025 13:38 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID – Anugerah Syiar Ramadhan (ASR) sejatinya program lama inisiasi MUI pada awal 2000an. Saat itu, MUI belum bermitra dengan KPI Pusat. ASR 2005 digelar di Studio Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat.
Itu ASR terakhir saat masih dikelola MUI sendiri. Pada 2006-2014, selama 9 tahun, ASR dihentikan. Pertimbangannya, MUI menilai, dunia penyiaran saat itu kurang serius dalam komitmen perbaikan siaran bulan Ramadhan, meski beberapa tahun diberikan gelaran anugerah.
ASR dihidupkan kembali Juli 2015. Acaranya sederhana dalam bentuk konferensi pers. Saat itu, MUI mulai bekerja sama dengan KPI Pusat. Kebetulan, Ketua MUI Bidang Infokom saat itu, Dr. S. Sinansari ecip adalah mantan Wakil Ketua KPI Pusat dua periode: 2003-2010.
Ketika KH Ma'ruf Amin diangkat sebagai Ketua Umum MUI sejak Agustus 2015, ASR makin mendapat penguatan. “Kegiatan ini hidup kembali sejak 2015 dan mendapat dorongan penuh Kiai kita, yakni kiai Ma’ruf Amin,” kata Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi dalam puncak ASR 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Dalam persiapan ASR 2017 yang bersamaan dengan Milad MUI besar-besaran di Balai Sarbini Jakarta, Kiai Ma'ruf terjun langsung mendukung penggalangan anggaran.
Pada ASR Juli 2019, di Wisma Bank Syariah Mandiri, Kiai Ma'ruf yang sudah menjadi Wapres terpilih, namun belum dilantik, tetap hadir mendukung. ASR 2024 di Studio TVRI, tahun terakhir sebagai Wapres, Kiai Ma'ruf terus hadir.
Pada ASR 2025 kali ini, Kiai Ma'ruf yang sudah tidak menjadi Wapres, istiqomah hadir memberi dukungan.
Sejak 2015, sampai 2025, ASR rutin digelar tahunan, termasuk saat Pandemi, yang diselenggarakan secara hybrid.
Tahun 2025 adalah ASR ke-11 hasil kerja sama MUI dan KPI Pusat. Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Asrorun Ni'am Sholeh sampai menyebut ASR sebagai wiridan tahunan MUI dan KPI Pusat.
Kiai Masduki memaparkan, perjalanan MUI mengawal siaran-siaran yang edukatif dan berkualitas selama bulan Ramadhan telah dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama beberapa lembaga terkait. Hal ini, tutur dia, merupakan langkah konkret perkhidmatan MUI kepada umat.
“Alhamdulillah saat ini kita bekerjasama dengan berbagai lembaga, mulai dari Komisi Penyiaran indonesia (KPI), Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), dan lainnya,” tutur Kiai Masduki.
Kiai Masduki menambahkan, dalam upaya memprioritaskan khidmah MUI kepada umat, pada ASR kali ini MUI memberikan anugerah kepada tiga kategori penghargaan.
Pertama, Literasi Ekonomi Syariah. Ini merupakan cita cita kita sebagai negera mayoritas muslim adalah bagaimana agar syariat islam bisa berjalan di masyarakat.
Kedua, Literasi Halal Lifestyle. Ini juga kegiatan yang akan terus menjadi ruhnya mui karena ruh nya MUI sesungguhnya adalah fatwa dan dakwah. Ketiga, Literasi Media Digital.
Dalam kesempatan yang sama, Kiai Masduki mengatakan bahwa MUI sangat mengapresiasi terhadap program dunia pertelevisian yang memiliki kreativitas sangat luar biasa. Dengan sangat inovatif, memberikan tayangan-tayangan yang sangat bermanfaat bagi khalayak.
“Di tengah banyaknya polemik dunia pertelevisian saat ini, saya berempati, karena dunia pertelevisian mengalami disrupsi yang luar biasa, banyak tema-teman media yang dirumahkan, akan tetapi dunia pertelevisian tetap menampilkan kreativitas yang luar biasa,” pungkasnya.
(Dhea Oktaviana/Azhar)
Tags: ASR 2025, Anugerah Syiar Ramadhan 2025, Sejarah ASR, Kilas Balik ASR