Sekjen MUI Kenang Kepahlawanan Amir Temur Leng Saat Berkunjung ke Uzbekistan

Sekjen MUI Kenang Kepahlawanan Amir Temur Leng Saat Berkunjung ke Uzbekistan

03/10/2023 09:11 JUNAIDI

JAKARTA, MUI.OR.ID - Delegasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berkunjung ke Uzbekistan mengunjungi Museum Amir Temur lemg, Minggu (30/9/2023). Amir Temur Leng atau yang dikenal sebagai Timur Leng Gurkani adalah seorang penguasa Islam Sunni keturunan Turki-Mongol dari Asia Tengah. Tokoh yang lahir pada abad ke-14 atau tepatnya pada 9 April 1336 di Shahrisabz, Uzbekistan, kemudiaan wafat pada Febuari 1405.

Dalam kunjungan ke Museum Amir Temur, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, selama hampir sepekan melakukan kunjungan, para delegasi dari MUI tidak pernah luput dari perbincangan mengenai Amir Temur. "Salah satu nilai yang ditanamkan Amir Temur strengths in justice, yakni kekuatan dalam keadilan jelas tertulis di patung Amir Temur," kata Buya Amirsyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (3/10/2023). 

Buya Amiryah memambahkan, ide dan gagasan Amir Temur tentang keadilan menjadi kekuatan besar dalam berbagai aspek kehidupan seperti bidang hukum, ekonomi, politik, sosial, pertahanan-keamanan, dan lain-lain. 

"Untuk itu, kemajuan yang dicapai Uzbekistan saat ini merupakan bagian dari perjalanan panjang dan tokoh sentral yang menjadikan Samarkand tetap terkenal di abad pertengahan hingga kini," ungkapnya. 

Buya Amirsyah menyampaikan, sosok Amir Temur bagaikan Alexander Agung. Oleh karena itu, menurut Buya Amirsyah, tidak berlebihan bahwa Amir Temur ini juga dikenal sebagai seorang panglima perang yang gagah perkasa. 

"Karenanya tidak berlebihan Amir Temur dikenal sebagai seorang panglima perang gagah perkasa karena berani melawan kezaliman untuk menegakkan kedaulatan negaranya," tegasnya. 

Kekuasaan yang dipegang oleh Amir Temur tidak main-main. Sebab, cakupan wilayah yang dipegang oleh Amir Temur ini lingkupnya hampir seluruh Asia Tengah, Asia Barat, dan Asia Selatan. 

"Secara geografis letaknya strategis. Lalu Amir Temur membuat Samarkand sebagai ibukota kerajaanya," ujarnya. 

Buya Amiryah menuturkan, kejayaan Amir Temur ketika itu, tidak hanya mengumpulkan arsitek-arsitek kenamaan untuk membangun dan memperindah Samarkand. Tetapi juga menguasai 27 Negara yang menjadi pusat kota di Samarkand. 

"Amir Temur pernah mengatakan bahwa jika Anda ingin melihat kejayaan dan kehebatan kami, datanglah ke Kota Samarkand," paparnya. 

Sekjen MUI mengaku, ia dan para delegasi MUI yang berkunjung ke Samarkand, khususnya Museum Amir Temur merasa sangat takjub dengan keindahan yang dilihat secara langsung melalui mata dan jiwa. 

"Dari 52 pengunjung (delegasi MUI) menyaksikan Museum Amir Temur dan putra mahkota beserta anggota kerajaan di Museum Amir Temur yang terbuat dari pahatan halus batu onyx berwarna-warni mengkilat," ucapnya. 

Tidak hanya itu, kaya Buya Amirsyah, di tempat ini juga menjadi tempat pemakaman sepupu Nabi Muhammad SAW yang bernama Qusam ibn Abbas atau Sakhi-Zinda. Qusam ibn Abbas juga dikenal sebagai raja yang masih hidup. 

"Letaknya berada di atas bukit dan terdiri dari berbagai museum yang bangunannya masih tertata dengan rapih, seperti kota kecil di atas bebukitan menjadi daya tarik bagi kami sebagai pengunjung," pungkasnya.

(Saddam/Din)

Tags: mui