Refleksikan Pergantian Tahun, Sekjen MUI: Internalisasikan Nilai Hijrah dan Jihad

Refleksikan Pergantian Tahun, Sekjen MUI: Internalisasikan Nilai Hijrah dan Jihad

07/07/2024 19:13 A FAHRUR ROZI

JAKARTA, MUI.OR.ID—Pergantian tahun Hijriyah senantiasa menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan. Tahun baru menjadi momentum memperkuat nilai hijrah dan jihad untuk kemaslahatan umat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan, dalam kegiatan peringatan tahun baru Islam 1446 H di Masjid Al Ittihad Legenda Wisata Cibubur (7/7/24).

"Karena itu, pergantian tahun baru harus dapat melakukan muhasabah terhadap masa lalu, masa kini dan masa depan," ungkapnya

Menurut Buya Amirsyah, hijrah dan jihad direfleksikan saat Rasullah SAW berhasil membentuk negara modern di Madinah. Nabi berhasil menanamkan nilai tauhid dalam di antara kaum muhajirin dan anshar dalam bentuk Piagam Madinah.
Hal itulah yang dapat mengubah pola pikir, perilaku, dan persatuan di antara sesama waktu itu.

“Kesungguhan hijrah dan jihad Rasulullah itulah yang harus direfleksikan oleh kita semua untuk membangun umat saat ini,” ucapnya.

Dengan demikian kata Buya, pergantian tahun saat ini harus dimaknai dengan tekad hijrah untuk mengubah prilaku kepada yang lebih baik lagi.

Selain itu, tahun baru ini juga harus dimaknai juga dengan tekad melakukan jihad untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan agar mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian, Sekjen MUI itu mengingatkan umat untuk bermuhasabah terhadap hal-hal yang telah berlalu dengan harapan dapat menjadikan diri kita sebagai individu yang lebih baik (soleh) di tahun mendatang.

“Oleh karena itu, penting menentukan arah tujuan hidup yang lebih baik agar memiliki masa depan yang lebih baik dengan memahami makna hijrah yang disebutkan dalam Aquran,” kata dia sembari mengutip surat Al-Baqarah ayat 218:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Mahapengampun, Mahapenyayang.” (Rozi, ed: nashih)

Tags: mui