PUI Dorong Milad MUI ke-50 Momentum Jalankan Dakwah Islah

PUI Dorong Milad MUI ke-50 Momentum Jalankan Dakwah Islah

25/07/2025 16:33 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID– Persatuan Umat Islam (PUI) memberikan masukan konstruktif di momen Milad Emas ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI). PUI menekankan transformasi dakwah konvensional MUI menjadi dakwah Islah di era digital dan AI. 

"Dakwah di era digital dan AI tidak cukup berbasis mimbar dan fatwa, namun juga harus ditransformasikan menjadi dakwah yang menyentuh akar masalah umat," kata Ketua Umum DPP PUI Raizal Arifin kepada MUIDigital, Kamis (24/7/2025). 

Azzam, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa akar masalah umat adalah kemiskinan, kebodohan, dan ketimpangan sosial. Azam menjelaskan, dakwah Islah adalah dakwah yang membangun solusi, bukan sekedar menyuarakan kritik. 

Lebih lanjut, Azzam mengatakan, MUI dapat menjadi lokomotif kolaborasi antar ormas, lembaga zakat, pesantren dan dunia usaha untuk membangun ekosistem kesejahteraan umat. 

Azzam menegaskan, mensejahterakan umat adalah jalan paling efektif untuk mempersatukan mereka. Selain itu, PUI mendorong agar MUI membina generasi ulama digital yang mampu berdakwah, membimbing, dan memagari akidah umat di platform digital, dari media sosial hingga ruang-ruang berbasis AI.

Dalam kesempatan ini, PUI memberikan apresiasi atas kiprah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah menginjak usia ke-50 tahun. 

Azzam menilai MUI telah memainkan peran penting dalam menjaga kemurniaan ajaran Islam, memperkuat ukhuwah, dan menjembatani aspirasi umat kepada negara. 

"Dalam setengah abad ini, MUI telah menjadi benteng keulamaan yang menjaga arah keislaman bangsa Indonesia di tengah tantangan zaman," kata Azzam. 

Namun, di usia emas ini, PUI melihat bahwa MUI memiliki momentum strategis untuk melompat lebih jauh agar mempersatukan umat dengan mensejahterakan umat. 

Selain itu, lanjutnya, MUI bisa menghadirkan Islam sebagai rahmat yang tidak hanya retoris, tapi menyentuh kebutuhan riil (nyata) masyarakat, khususnya di era disrupsi teknologi dan kecerdasan buatan. 

"PUI berharap MUI dapat menjadi katalisator persatuan umat, bukan hanya dalam konteks wacana keagamaan, tetapi juga dalam menyatukan langkah nyata di bidang sosial, pendidikan, ekonomi dan kemanusiaan," tegasnya. 

Lebih lanjut, PUI berharap MUI dapat menjadi pemimpin peradaban Islam digital yang mampu membingkai pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan secara maslahat dan bermartabat. 

"Penggerak dakwah Islah yang tidak hanya menyerukan kebenaran, tetapi juga mengajarkan cara membangun kehidupan umat yang adil, makmur, dan beradab," tuturnya. 

Azam menyampaikan, di era kecerdasan buatan ini, tantangan umat bukan hanya soal ideologi, tetapi juga soal akses terhadap pengetahuan, teknologi dan kesejahteraan. 

PUI meyakini bahwa persatuan umat hanya bisa diraih bila umat juga disapa, dibimbing, dan disejahterakan secara adil dan berkelanjutan, agar umat Islam bisa meraih kesuksesan dunia akhirat. 

(Sadam/Azhar)

Tags: PUI