
Peserta Konferensi Sepakati Pembentukan Forum Internasional Dai Asia Tenggara
26/07/2024 17:39 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID— Peserta Konferensi Internasional Dai Asia Tenggara sepakat membentuk International Dai Forum of Southeast Asia (Forum Internasional Dai Asia Tenggara).
Pencetusan kesepakatan ini dipimpin Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis dalam rapat pleno Konferensi. Dalam kesempatan itu juga disepakati MUI akan bertindak sebagai Sekretaris Jenderal organisasi tersebut.
Kiai Cholil Nafis menjelaskan bahwa forum ini memiliki tiga agenda besar. "Yang pertama adalah taaruf. Kita saling mengikat silaturahim dengan mereka. Yang sementara ini tidak saling sapa, padahal kita dekat dan tetangga," ujarnya saat diwawancara Tim MUIDigital di arena Konferensi, Jakarta, Kamis (25/7/2024) malam.
Agenda kedua, menurut Kiai Cholil, adalah pembentukan organisasi dai internasional. "Kita akan mengikat di dalam sebuah organisasi. Kita dalam ikatan yang tadi menjadi Forum Internasional Da'i Asia Tenggara," jelasnya.
Agenda ketiga adalah takaful dan ta'awun. "Tolong menolong dan saling menguatkan di antara kita. Tentu programnya nanti bisa. Program bagaimana kita menyamakan persepsi tadi. Dari pola pikir dulu kemudian bagaimana kita menyamakan gerakan kita. Harmoni kita dengan gerakan itu," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, mengungkapkan bahwa Konferensi Internasional ini telah mencapai beberapa kesepakatan penting yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi umat Islam di kawasan tersebut.
"Alhamdulillah pada malam ini kita sudah menyelesaikan rapat pleno dari International Conference for Dai South Asia. Alhamdulillah telah merumuskan berbagai hal yang sangat penting baik dari aspek rekomendasi, kemudian tentang bentuk organisasi, dan juga terkait dengan perumusan Islam Wasathiyah dan bagaimana dalam mendakwakannya," ujarnya pada Kamis.
Forum ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan antar dai serta mengembangkan metode dakwah yang lebih efektif dan relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. "Kami mengedepankan kasih sayang kepada objek dakwah," tambah Kiai Zubaidi.
Kesepakatan lainnya adalah pembentukan organisasi baru yang akan menjadi wadah bagi para dai di Asia Tenggara. "Kami telah bersepakat untuk membentuk organisasi berkenaan dengan nama International Dai Forum of Southeast Asia," jelas Kiai Zubaidi.
Organisasi ini diharapkan dapat menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar da'i serta memperkuat kerjasama dalam bidang dakwah. Kesepakatan ini juga ditandai dengan penandatanganan oleh beberapa tokoh penting dari berbagai negara di Asia Tenggara, yaitu:
- Datuk Hasanudin bin Muhammad Yunus (Malaysia)
- Mohammed Swaleh (Myanmar)
- Arif Abdullah Sagran (Timor Leste)
- Muhammad Ilyas Yahprung (Thailand)
- Tn Somboune Khan (Laos)
- Pengiran Ahmad Faris Ramadhani (Brunei Darussalam)
- Muhamad Nuzhan Bin Abdul Halim (Singapura)
- Abdul Sa Lam (Vietnam)
- Tn Abdel Jabbar Malado Macarimbor (Filipina)
- Abdul Hafiz Bin Mat dari Tuah (Malaysia)
Dalam forum ini, MUI telah merumuskan 10 poin yang kemudian berkembang menjadi 13 poin untuk menyempurnakan konsep ‘Menyeru dan Menasihati Umat Islam.’
"Telah dirumuskan juga tentang ‘Menyeru dan Menasihati Umat Islam’ yang mana kalau MUI telah merumuskan ada 10, tadi berkembang dalam sidang ada tambahan-tambahan untuk lebih menyempurnakannya," ujar Kiai Zubaidi.
Konsep ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menjalankan dakwah yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kiai Zubaidi juga menekankan pentingnya literasi masyarakat terkait pemahaman Islam agar dakwah yang disampaikan oleh para dai dapat berhasil.
"Kita mengimbau kepada semua dai untuk lebih mengedepankan tentang literasinya terlebih dahulu sehingga nanti apa-apa yang kita sampaikan itu bisa diterima oleh masyarakat di Asia Tenggara ini," ucapnya.
Literasi yang baik dianggap sebagai kunci untuk menyampaikan pesan dakwah yang efektif dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Hadir dalam Konferensi yang mengangkat tema “Strengthening Islamic Moderation and Coordinating the Preaching Movement in Southeast Asia’ beberapa dai dari berbagai negara, di antaranya perwakilan dari Malaysia, Myanmar, Timor Leste, Thailand, Laos, Brunei Darussalam, Laos, dan juga Vietnam. Kegiatan konferensi ini sendiri merupakan rangkaian Milad ke-49 MUI. (Latifahtul Jannah, ed: Nashih)
Tags: majelis ulama indonesia, mui, milad mui, milad ke-49 mui, milad mui ke-49, Konferensi Internasional Dai Asia tenggara, islam moderat, islam Wasathiyah, forum internasional dai asia tenggara, majelis ulama indonesia, mui, milad mui, milad ke-49 mui, milad mui ke-49, Konferensi Internasional Dai Asia tenggara, islam moderat, islam Wasathiyah, forum internasional dai asia tenggara