MUI Ajak Umat Islam Jaga Nilai Religius Setelah Idul Fitri 1445 H

MUI Ajak Umat Islam Jaga Nilai Religius Setelah Idul Fitri 1445 H

16/04/2024 20:06 JUNAIDI

JAKARTA, MUI.OR.ID— Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H telah dilakukan oleh umat dengan suka cita. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat untuk menjaga nilai-nilai yang diajarkan bulan Ramadhan.

Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan, nilai-nilai Ramadhan tersebut bukan hanya dijaga, melainkan juga menumbuhsuburkannya antara lain dengan tetap beribadah dan rajin melaksanakan shalat berjamaah di masjid.

"Umat Islam hendaknya terus menjaga dan menumbuhsuburkan nilai-nilai yang sudah diajarkan oleh Ramadhan kepada kita," kata Buya Anwar kepada MUIDigital, Selasa (16/4/2024).

Lebih lanjut, Buya Anwar Abbas menyampaikan, umat Islam di Indonesia juga perlu menjaga nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan terhadap seluruh umat.

Hal itu, kata Buya Anwar, untuk senantiasa mampu merekatkan kebersamaan, tidak hanya umat Islam, namun untuk seluruh masyarakat.

"Terutama dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin, sehingga kehadiran Islam di negeri ini tidak hanya bisa dinikmati oleh umat Islam, tapi juga oleh umat-umat dari agama lain," katanya.

Dengan upaya tersebut, Buya Anwar menyebut persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dapat terwujud.

Sehingga, sambungnya, kenikmatan hidup di Indonesia dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Salah satu contoh nyata, ungkapnya, adalah empati masyarakat dalam memberi satu sama lain, yang menjadikan masyarakat dapat membeli barang-barang perlengkapan untuk merayakan Idul Fitri.

"Hal-hal seperti ini hendaknya tetap bisa dijaga dan ditingkatkan, sehingga rasa solidaritas dan kebersamaan di antara keluarga dan warga masyarakat tetap bisa terjaga dan terpelihara dengan baik," kata dia.

Sementara itu, di lokasi terpisah Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH Arif Fahrudin, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah dalam penanganan mudik pada lebaran Idul Fitri 1445 H.

Kiai Arif menyebut mudik kali ini terdapat adanya peningkatan dan kemajuan dari segi fasilitas dan regulasi.

“Menurut kami (MUI), dari tahun ke tahaun mengalami kemajuan, mengalami perbaikan, maka Kami Majelis Ulama Indonesia mengapresiasi atas kinerja pemerintah dan pihak terkait dalam hal memperbaiki fasilitas dan regulasi mudik,” kata Kiai Arif.

Meski demikian, dia tidak memungkiri adanya sejumlah insiden kecelakaan yang memakan beberapa korban.

Berdasarkan laporan dari Korlantas Polri, hingga Ahad siang (14/4/2024) jumlah kasus kecelakaan selama periode mudik dan balik Lebaran 2024 sebanyak 2.419 kasus kecelakaan terjadi.

Dibandingkan dengan data arus mudik dan arus balik pada periode Lebaran 2023, kasus kecelakaan tersebut mengalamai penurunan hingga 18 persen.

Ke depan, menurut Kiai Arif, hal itu harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah agar dapat diminimalkan terjadinya insiden serupa. Kiai Arif menyampaikan pentingnya mengutamakan keselamatan pemudik.

“Mungkin untuk tahun-tahun ke depan, hal-hal seperti itu (kecelakaan) untuk lebih diminimalkan, supaya kita mengedapankan keselamatan keselamatan pemudik,” ucapnya. (Sadam/ Rozi, ed: Nashih)

Tags: buya anwar abbas, mui, idul fitri