
Momentum Milad Emas MUI, Buya Amirsyah Ingatkan Pentingnya Al-Qur’an Sebagai Pedoman
24/07/2025 21:59 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID — Memasuki hari kedua kegiatan Khatmil dan Sima’an Al-Qur’an dalam rangka Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, mengajak umat Islam untuk kembali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam kehidupan. Kegiatan ini menjadi momentum bagi MUI untuk menegaskan syiar Islam sekaligus tradisi baru dalam peringatan milad.
Buya Amirsyah menegaskan bahwa kegiatan Sima’an dan Hataman ini bukan hanya sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga momentum untuk membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah umat.
“Tentu ini tidak sekadar membaca Al-Qur’an, tapi merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di MUI. Dan ini, insya Allah, kita tradisikan minimal setiap Milad MUI. Sekarang Milad ke-50, emasnya MUI. Insya Allah tahun-tahun depan kita lanjutkan,” ungkapnya kepada MUIDigital usai acara Khatmil Qur'an dan Sima'an di Masjid Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Ia juga mendorong MUI di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan, serta ormas-ormas Islam untuk melibatkan diri membangun kesadaran umat agar menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kalau umat Islam mau maju, umat Islam harus konsisten berpedoman kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di antaranya, Al-Qur’an sebagai salah satu sumber utama ajaran Islam,” ujarnya.
Buya Amirsyah menyinggung makna yang terkandung dalam Al-Qur’an sebagaimana disebut dalam surat Yunus ayat 57, bahwa Al-Qur’an adalah pengajaran, penyembuh, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang beriman.
“Kalau orang Islam mau maju, harus mengamalkan Al-Qur’an. Umat Islam mundur karena meninggalkan Al-Qur’an. Di situ ada pengajaran, ilmu pengetahuan, teknologi, ada pengobatan yang menenangkan jiwa dan pikiran, ada petunjuk ke jalan yang benar, ada rahmat, tapi itu hanya bisa dirasakan oleh orang-orang beriman,” jelasnya.
Ia menambahkan, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup akan membawa umat Islam ke jalan yang lurus dan jauh dari berbagai masalah sosial.
“Kalau bangsa ini banyak menghadapi masalah, ya harus kita kembalikan wa rudduhu ilallah wa rasulih, kepada Allah dan Rasul-Nya, terutama umat Islam, supaya tidak banyak masalah,” pungkasnya.
(Fitri Aulia Lestari ed: Muhammad Fakhruddin)
Tags: hataman quran, khataman Al Quran, milad mui, milad 50 tahun mui