
Luncurkan Program Beasiswa Aslaf Scholarship untuk Pengkaji Fatwa, Prof Asrorun Niam: Memenuhi Tanggung Jawab Sejarah dan Kemanusiaan
23/04/2025 14:10 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID– Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof Asrorun Niam Sholeh, meluncurkan program beasiswa Prof Asrorun Niam Sholeh Scholarship for Fatwa Studies sebagai tanggung jawab sejarah dan kemanusiaan. Hal itu disampaikan Prof Niam Rabu (23/4/2025) di Ruang Teater Lantai 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Peluncuran program beasiswa ini untuk memenuhi dua tanggung jawab, pertama adalah tanggung sejarah dan kedua adalah tanggung jawab kemanusiaan, tujuan keberadaan kita adalah mendatangkan manfaat bagi sesama. Ikhtiar sekecil apapun perlu kita lakukan,” paparnya.
Tanggung jawab kedua adalah tanggung jawab sejarah. Prof Ni'am menceritakan bahwa ketika dirinya menjalani kuliah sarjana, magister dan dokter selalu mendapatkan beasiswa sebagai mahasiswa berprestasi.
Untuk itu, Prof Ni'am merasa memiliki tanggung jawab kesejarahan untuk melipatgandakan manfaat dari beasiswa yang pernah diraihnya itu kepada yang lain.
"Jadi beasiswa yang kita peroleh, tidak habis pakai dan selesai, tetapi ini adalah bagian dari investasi. Sekarang saatnya kita menebar dividen dari investasi yang pernah ditanam oleh para pendahulu kita baik secara individu-individu, maupun secara kelembagaan," terangnya.
Selain itu, ungkapnya, peluncuran program beasiswa Aslaf Scholarship juga terinspirasi oleh sejumlah tokoh yang telah lebih dahulu bahkan cakupannya lebih luas dalam membuka program beasiswa.
Misalnya, di lingkungan UIN Jakarta ada sejumlah guru besar UIN Jakarta yang membuka program beasiswa seperti yang dilakukan oleh Prof Quraish Shihab dan Alm Prof Azyumardi Azra.
"Inisiasi baik ini bisa kita tiru, kita teladani, kita bisa perluas, sehingga manfaatnya bisa lebih luas untuk kepentingan penerimaan manfaat khususnya bagi mahasiswa yang sedang menjalankan studi di UIN Jakarta dan lebih khusus lagi bagi peminat studi fatwa," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Fikih UIN Jakarta ini menjelaskan pemberian program bagi peminat studi fatwa karena fatwa pada hakikatnya bagian dari kehidupan keseharian kita. Prof Niam menjelaskan, fatwa adalah jawaban hukum syari atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan, kemudiaan memiliki sifat yang dinamis dan kontekstual.
Lebih lanjut, Prof N'am menyampaikan ekspektasi publik terhadap mahasiswa dan alumni Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta bisa menjadi tumpuan penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Selain itu, dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof Muhammad Maksum, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim dan Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Prof Khamami Zada.
(Sadam/Azhar)
Tags: Fatwa Studies