Komisi Infokom MUI Gelar Rapat Hasil Pemantauan Per 10 Hari

Komisi Infokom MUI Gelar Rapat Hasil Pemantauan Per 10 Hari

26/03/2024 08:29 JUNAIDI

JAKARTA, MUI.OR.ID--Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat hasil pemantauan per 10 hari siaran Ramadhan 1445 H. 

Rapat tersebut digelar di Resto Omah Pawon, Jakarta Selatan, Ahad (24/3/2024) yang dihadiri oleh para pemantauan yang berasal dari para pakar dan praktisi media. 

Dalam rapat tersebut juga hadir Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi, Wasekjen MUI Bidang Infokom H. Asrori S Karni dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah. 

Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi mengatakan, keadaban sebuah bangsa salah satu ukurannya bisa dilihat dari media. 

Kiai Masduki menambahkan, pemantauan yang dilakukan ini fokus pada dua dimensi yakni syariah dan konstitusi. 

"Ada dorongan dari jiwa kita agar tontonan di bulan Ramadhan sesuai etika syariah. Konstitusi kita menggariskan tontonan yang baik adalah tontonan yang fungsinya mencerdaskan," ungkapnya.

Salah satu tayangan yang mencerdaskan itu, kata Kiai Masduki, adalah tayangan yang memberikan informasi yang baik. Dalam kesempatan ini, Kiai Masduki memberikan saran agar pemantauan dilakukan tidak hanya di tv nasional, tetapi juga di tv lokal. 

*KPI Apresiasi Pemantauan Siaran Ramadhan 1445 H Oleh MUI*

Sementara itu, Ketua KPI Pusat Ubaidillah hadir dalam rapat konsinyering laporan per 10 hari dari tim pemantauan siaran Ramadhan 1445 H Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam kesempatan ini, Ubaidillah menyampaikan apresiasinya kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah membantu KPI dalam memantau siaran Ramadhan. 

"Pemantauan kami sangat beragam. Tidak semuanya berbasis agama seperti MUI. Pemantauan siaran Ramadhan di MUI kami sangat terbantu khususnya siaran religi di bulan Ramadhan," kata Ubaidillah. 

Ubaidillah juga menanggapi usulan dari Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi agar pemantauan siaran Ramadhan bisa diperluas. 

Ubaidillah menyambut baik usulan tersebut. Menurut dia, pemantuan ke depan tidak hanya pada tv nasional, tetapi juga kepada tv lokal. 

"Ke depan tentunya usulan pemantauan tidak hanya nasional, tetapi lokal. Itu memungkinkan, kalau komunitas biasanya kampus, kalau basisnya tv lokal seperti di Aceh penontonnya sangat banyak," ungkapnya.

(Sadam/Angga)

Tags: infokom mui