Kiai Ma'ruf Amin:  Bukti Cinta MUI kepada Pemerintah adalah Memberikan Tausiyah

Kiai Ma'ruf Amin: Bukti Cinta MUI kepada Pemerintah adalah Memberikan Tausiyah

25/04/2025 19:37 ADMIN

JAKARTA, MUI.OR.ID--Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menyatakan bahwa bukti cinta MUI kepada pemerintah adalah dengan memberikan nasihat. 

Kiai Ma'ruf menjelaskan, pekerjaan ulama adalah memberikan tausiyah atau nasihat kepada pihak-pihak yang dicintai.

"Jika kepada pemerintah, berarti MUI mencintai pemerintah untuk menjalankannya dengan baik sesuai dengan kesepakatan dengan tuhan dan sesama bangsa Indonesia," kata Kiai Ma'ruf Amin dalam acara Halal Bihalal MUI 2025, Kamis (24/4/2025) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. 

Kiai Ma'ruf menerangkan bahwa tausiyah memiliki arti memberi nasihat kepada orang yang dicintai. Karena itu, Kiai Ma'ruf menekankan tausiyah yang diberikan MUI ke pemerintah merupakan bukti cinta terhadap pemerintah. 

"Kalo tausiyahnya nggak didengarkan? Ya tausiyahkan lagi. Saya kira ada (tausiyah) yang diterima, ada yang belum diterima. Kalo diterima alhamdulillah, kalau tidak diterima, ya kita tausiyahkan lagi," tegasnya. 

Wakil Presiden ke-13 RI ini menekankan bahwa dalam memberikan tausiyah tidak boleh emosional dan tidak boleh frustasi. Apabila belum diterima, maka harus terus diberikan tausiyah. 

Dalam kesempatan ini, Kiai Ma'ruf juga mengingatkan para ulama untuk bisa bersatu demi misak rabbani (kesepakatan dengan tuhan) dan mitsaq wathani (kesepakatan nasional). 

Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa kedua kesepakatan itu merupakan kesepakatan para ulama di Indonesia untuk membawa umat ke jalan Allah SWT. 

Menurutnya, kedua kesepakatan itu tidak ada yang saling menegaskan dan tidak saling meniadakan. Oleh karena itu, kedua kesepakatan ini menjadi tanggung jawab para ulama Indonesia. 

"MUI sebagai wadah para ulama menjadi tanggung jawab MUI. Tetapi tugas kita berat. Maka penting kita bersama, tidak mungkin sendiri-sendiri," tuturnya. 

Dia juga mengingatkan para ulama untuk tidak berselisih dan bercerai. Juga harus bersatu dan tidak berjalan secara masing-masing. 

Kegiatan yang bertajuk: Meneguhkan Peran Ulama dan Umara' untuk Penguatan Ukhuwah dan Akhlak Bangsa ini dihadiri oleh sejumlah tokoh.

Antara lain, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar, Kepada Badan Gizi Nasional Dadan Hendayana, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan Kepala BPKH Fadlul Imansyah.  (Sadam, ed: Nashih)

Tags: maruf amin, majelis ulama indonesia, hubungan ulama umarah, nasihat pemerintah, tausiyah