
Khutbah Jumat: Tanda-Tanda Kiamat Kubra, dan Mempersiapkan Diri untuk Menghadapinya
11/07/2025 07:50 ADMINFoto: freepik
Oleh: KH Nur Rohmad, Ketua Komisi Dakwah & Pengembangan Masyarakat MUI Kab Mojokerto
Khutbah I
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْعَلِيِّ الْأَعْلَى، الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى، وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى، وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلَى فَلَا يُشْبِهُ شَيْئًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ عَالِمُ السِّرِّ وَالنَّجْوَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى كَلِمَةِ التَّقْوَى، اللهم صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَئِمَّةِ الْعِلْمِ وَالْهُدَى، مَا هَبَّتِ الصَّبَا، وَمَا عَاشِقٌ تَرَنَّمَ بِمَدحِهِ وَأَثنَى، وَسَلِّم تَسلِيمًا كَثِيرًا،
أَمَّا بَعدُ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ كِتَابِهِ: ٱقۡتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ
Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh...
Dari atas mimbar, khatib mengajak kita semua untuk terus mengaji ilmu agama kepada para ulama yang bersanad dan terpercaya, agar kita mengetahui kewajiban lalu kita amalkan dan mengetahui perkara haram kemudian kita tinggalkan.
Hadirin rahimakumullâh...
Allah SWT berfirman:
ٱقۡتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ
Maknanya: “Datangnya kiamat telah dekat dan bulan telah terbelah.” (QS al Qamar: 1)
Rasulullah SAW bersabda:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ (رواه البخاري ومسلم وغيرهما)
Maknanya: “Aku diutus sedangkan hari kiamat seperti dua hal ini,” sembari Rasûlullâh SAW menggabungkan jari telunjuk dan jari tengahnya untuk mengisyaratkan terjadinya peristiwa kiamat telah dekat." (HR al Bukhari, Muslim dan lainnya)
Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh...
Hari kiamat tidak akan tiba hingga terjadi peristiwa-peristiwa yang menjadi tanda-tanda sangat dekatnya kiamat. Tanda-tanda tersebut -sebagaimana terdapat dalam hadits- ada sepuluh yang dinamakan juga أَشْرَاطُ السَّاعَةِ الْكُبْرَى (tanda-tanda kubrâ kiamat).
Yaitu, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa bin Maryam al Masîh, munculnya Ya`jûj dan Ma`jûj, terbitnya matahari dari barat, munculnya دَابَّةُ الْأَرْضِ (binatang bumi) munculnya asap, terjadinya tiga peristiwa khasf (terbelahnya sebagian dari bumi dan menelan apa yang ada di atasnya) dan api yang keluar dari dalam Kota Aden di daerah Yaman.
Saudara-saudara seiman...
Dajjâl adalah seorang manusia dari keturunan Nabi Adam. Menurut satu pendapat, ia berasal dari kalangan Bani Israil. Ia akan berkeliling ke seluruh penjuru bumi dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun setengah dengan kuasa Allah.
Hanya saja ia tidak bisa memasuki Kota Makkah dan Madînah, karena para Malaikat akan menghalanginya masuk ke dua kota tersebut.
Dajjal keluar pada saat paceklik dan kelaparan melanda, kemudian ia mengaku-aku sebagai tuhan. Orang-orang yang percaya dan beriman kepadanya akan merasa kenyang, karena Allâh menjadikannya sebagai fitnah (cobaan dan ujian) bagi sebagian makhluk.
Sedangkan orang-orang mukmin yang mendustakan Dajjâl dan tidak mengikutinya akan terkena kelaparan. Maka Allah memberikan pertolongan kepada mereka dengan bacaan tasbîh dan taqdîs, yakni berdzikir, menyebut asma Allah dan mengagungkannya. Artinya, bacaan dzikir tersebut menjadi pengganti dari makan, sehingga lapar tidak akan membahayakan mereka.
Baginda Nabi SAW telah memperingatkan umatnya dari Dajjal dan fitnah yang dibawanya. Beliau juga menyebutkan ciri-ciri Dajal agar mereka mengenalinya.
Yaitu, salah satu matanya menonjol keluar seperti buah anggur dan mata lainnya rata (tidak memiliki bentuk mata yang jelas dan tidak bisa melihat dengannya). Oleh karenanya, ia dijuluki dengan al a´war ad-dajjâl, yang artinya Dajjal yang bermata satu (melihat dengan satu mata dan tidak bisa melihat dengan lainnya).
Nabi SAW juga telah memberitahukan bahwa Allah SWT akan menampakkan di tangan Dajjal hal-hal yang di luar kebiasaan sebagai ujian dan cobaan dari Allah bagi hamba-hamba-Nya, untuk menampakkan kepada mereka orang yang memperoleh hidayah dan orang yang tersesat.
Di antara hal ajaib tersebut adalah ia akan membelah menjadi dua seorang lelaki mukmin yang mendustakannya di hadapannya, kemudian dia hidupkan kembali dengan izin Allah. Lelaki mukmin ini pun berkata, “Dengan ini, aku hanya semakin bertambah kuat mendustakanmu.”
Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh..
Di antara hal ajaib tersebut juga bahwa akan ada bersamanya dua sungai, satu sungai berisi air yang ia klaim sebagai surganya dan satu sungai berisi api yang diklaimnya sebagai nerakanya. Rasulullah SAW telah memberitahu kita bahwa sungai api adalah sungai yang dingin bagi orang mukmin, sedangkan sungai air sejatinya adalah api bagi mereka.
Dajjal akan berada di bumi selama 40 hari terhitung sejak kemunculannya. Akan tetapi, di awal kemunculannya, satu hari berjalan seperti satu tahun. Kemudian satu hari setelahnya seperti satu bulan. Kemudian satu hari setelahnya seperti satu pekan. Sedangkan hari-hari setelahnya normal seperti hari-hari kita sekarang.
Di hari-hari terakhir kehidupan Dajjal, Nabi Isa bin Maryam akan turun dari langit. Nabi Isa kelak akan turun sembari kedua tangannya berada di atas sayap dua malaikat, di dekat menara putih yang berada di sebelah timur Kota Damaskus sebagaimana hal ini dijelaskan di dalam hadits.
Nabi Isa akan bertemu dengan Dajjal di Palestina dan Beliau akan membunuhnya di pintu kampung Ludd, salah satu desa di Palestina.
Setelah itu, Nabi Isa bin Maryam memberlakukan hukum berdasarkan syariat Nabi Muhammad SAW. Masih di masa Nabi Isa al Masih, setelah musnahnya Ya`jûj dan Ma`jûj, akan terjadi kesejahteraan yang besar, keamanan dan ketenteraman. Emas keluar dari perut bumi hingga tidak ada orang yang menerima sedekah karena kekayaan sudah merata.
Saudara-saudara seiman...
Sedangkan Ya`jûj dan Ma`jûj, keduanya adalah dua suku dari bangsa manusia. Mereka semuanya adalah orang-orang non muslim. Tempat mereka tertutup dan tidak dapat dijangkau oleh manusia lainnya, di suatu wilayah di atas muka bumi.
Seorang wali besar yang bernama Dzulqarnain, dengan karamah yang Allah berikan kepadanya, membangun pemisah (penghalang) terhadap mereka dari umat manusia sehingga tidak ada satu pun dari mereka yang mendatangi kita dan tidak ada di antara kita yang bisa menemui mereka. Setiap orang dari mereka tidak akan meninggal hingga ia melihat seribu orang keturunannya.
Saudara-saudara seiman...
Pemisah tersebut berupa sebuah gunung yang sangat tinggi, dibuat dari besi dan dilapisi tembaga yang dilelehkan di atasnya. Tidak ada satu pun manusia yang sanggup menaikinya dengan cara normal. Ya`jûj dan Ma`jûj setiap hari berusaha untuk melubangi dan menembus gunung ini, namun mereka tidak berhasil. Setiap hari setelah lama berupaya mereka berkata, “Besok kita lanjutkan kembali.”
Lalu keesokan harinya mereka kembali dan mendapati sebagian dari pemisah yang telah mereka lubangi telah tertutup lagi seperti kondisi semula. Demikianlah seterusnya hal ini berulang, hingga mereka berkata, “Besok kita lanjutkan kembali.” Lalu keesokan harinya mereka kembali dan mendapati bagian dari pemisah yang telah mereka mulai lubangi dalam keadaan seperti hari sebelumnya saat mereka tinggalkan. Mereka terus menggali hingga mereka mampu keluar.
Di masa keluarnya Ya`jûj dan Ma`jûj, terjadi kelaparan dan manusia selain mereka tidak mampu melawan mereka. Lantas Sayyidina Isa bersama orang-orang yang beriman di antara umat Muhammad pergi ke gunung ath-Thur. Mereka memohon dan berdoa kepada Allah agar membinasakan Kaum Ya`jûj dan Ma`jûj.
Allah pun menurunkan kepada kedua kaum tersebut ulat yang masuk ke leher setiap dari mereka. Kemudian mereka jatuh dan mati, hingga bumi ini berbau busuk karena bau mereka.
Orang-orang muslim pun kemudian berdoa kepada Allâh agar membebaskan mereka dari bau busuk kaum Ya`jûj dan Ma`jûj. Lalu Allâh mengirim burung-burung yang membawa bangkai-bangkai mereka dan melemparkannya ke laut.
Kemudian turun hujan yang menghanyutkan dan menyapu bersih sisa-sisa mereka ke laut. Dengan ini, umat manusia telah terlepas dari gangguan Ya`jûj dan Ma`jûj. Mereka pun hidup di masa Nabi Isa dengan kehidupan yang sejahtera. Kemudian Nabi Isa bin Maryam akan meninggal dan dimakamkan di samping Rasûlullâh Muhammad SAW di Kota Madinah.
Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh...
Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum 10 tanda kubrâ kiamat tersebut terwujud dan terjadi seluruhnya. Di antara tanda yang terjadi setelah itu adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya dan keluarnya binatang bumi (دَابَّةُ الْأَرْضِ) yang bisa berbicara kepada manusia dan mengecap/memberikan cap seorang mukmin pada saat itu sebagai seorang mukmin dan mengecap seorang kafir sebagai seorang kafir.
Maka tidak diterima taubat seorang pun yang belum beriman sebelum masa itu, dan tidak diterima taubat siapa pun setelahnya. Dua tanda ini muncul di satu hari yang sama antara waktu shubuh dan waktu dhuha.
Kemudian turun asap yang menyebar di bumi yang membuat orang-orang kafir hampir-hampir meninggal karena kuatnya asap itu. Sedangkan bagi orang-orang muslim, asap tersebut hanya akan terasa seperti flu saja.
Kemudian terjadi tiga peristiwa khasf, yaitu terbelahnya bumi dan menelan orang-orang yang berada di atasnya. Tiga peristiwa khasf tersebut terjadi di belahan timur, di belahan barat dan di Jazîrah Arab.
Saudara-saudara seiman..
Di antara tanda kubra hari kiamat adalah api yang keluar dari dalam kota ´Adan (Aden) yang berada di Yaman. Api tersebut akan menggiring manusia ke arah barat bumi. Api tersebut tidak bertiup kencang, tetapi benar-benar menggiring manusia.
Hari kiamat hanya akan dialami dan dirasakan oleh orang-orang kafir. Karena seluruh umat Islam dari kalangan manusia yang ada di muka bumi ini akan meninggal seratus tahun sebelum terjadinya kiamat. Kemudian orang-orang kafir menjadi semakin banyak, hingga terjadilah hari kiamat kepada mereka.
Semoga Allah senantiasa menetapkan kita semua dalam agama Islam, memberikan taufiq untuk melakukan ketaatan dan bertobat sebelum kita meninggal.
ثَبَّتَنِي اللهُ وَإِيَّاكُمْ عَلَى دِينِ الإِسْلَامِ وَأَلْهَمَنَا عَمَلَ الطَّاعَاتِ وَالتَّوْبَةَ قَبْلَ المَمَاتِ. هٰذَا وَأَسْتَغفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا ،
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tags: kiamat, tanda kiamat kubra, tanda kiamat, hari kiamat, majelis ulama indonesia, khutbah jumat, contoh khutbah jumat kiamat