Khutbah Jumat: Islam Ajarkan Pentingnya Jaga Kerukunan Masyarakat
01/11/2024 09:06 ADMINOleh: KH M Firdaus MA PhD, anggota Komisi Fatwa MUI Kota Tangerang
السَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَركَاتُه
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهُ نُوْرًا فَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَادِقِ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا
،
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى :أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: ۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ
Hadirin jamaah sidang Jumat rahimakumullah...
Perdamaian dan hidup damai adalah cita-cita Islam dan prinsip yang telah ditanamkan kedalam jiwa tiap Muslim sejak ia emancarkan sinarnya diatas muka bumi. Perdamaian dan cinta damai sudah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan umat Islam. Bahkan ia meripakan bagian dari aqidah yang telah mandarah dagaing tak terpisahkan.
Islam sejak di wahyukan kepada Baginda Rasulullah SAW menyebarkan benih perdamaian, kerukunan dan mengajak umat untuk hidup damai dan rukun, bebas dari ketakutan, bayang-bayang peperenagan, konflik dan pertumpahan darah. Karenanya mengkampanyekan perdamaian yang di gauungkan oleh Masyarakat saat ini bukanlah hal baru dan asing bagi umat Islam.
Arti kata Islam bermakna makna kedamaian, menjunung tinggi cita-cita perdamaian antara umat manusia. Islam dan salam dua kata yang bertemu dalam pengertian keamanan, ketenteraman dan ketenangan dalam kehidupan bermasyarakat. Kata salam juga merupakan salah satu dari nama-nama Allah SAW yang mulia. Nabi Muhammad SAW pembawa risalah Islam juga membawa risalah damai, menuntun dan penerang bagi seluruh umat manusia dalam kebaikan dan Kebajikan. Ia telah beseru kepada umatnya.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ. رواه الدارمي في مسنده عن أبي صالح
"Aku ini hanya rahmat yang dikaruniakan dan dihadiahkan oleh Allah kepada umat manusia.” (HR al-Darimi dan Baihaqi)”
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surah Al Anbiya ayat 107 :
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Kata “Salima” yang berarti damai berada disetiap ujung bibir umat Islam, diucapkan pada setiap kali bertemu satu dengan yang lainnya dan ia diucapkan pada setiap melakukan shalat lima kalii sehari. Karena pemberian salam dengan mengucapkan:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Menjadi sunnah yang mesti dilakukan oleh setiap Muslim, bila ia bertemu dengan sesama saudara muslimnya, bila ia memasuki rumah, melalui suatu kelompok. Dimana saja dan pada kesempatan apa saja kalimat salam itu harus kumandangkan dan disebar luaskan. Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ الْبَاهِلِيْ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : «إِنَّ اللّٰهَ جَعَلَ السَّلَامَ تَحِيَّةً لِأُمَّتِنَا، وَأَمَانًا لِأَهْلِ ذِمَّتِنَا. رواه الطبراني
“Sesungguhnya Allah menjadikan salam sebagai kata sambut menyambut bagi umat kita, dan keamanan bagi orang-orang dzimmi kita.”
Dalam Riwayat yang lain Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اَلسَّلَامُ قَبْلَ الكَلَامِ» رواه الترمذي
"Berilah salam sebelum berbicara.”
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah …
Seorang Muslim bila ia bermunajat kepada Allah didalam shalatnya, maka ia wajib memberi salam kepada Nabinya, dirinya dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Demikian pula saat ia selesai dari shalatnya.
Bahkan dalam medan pertempuran sekalipun, bila seorang musuh mengucapkan salam, maka pertempuran harus di hentikan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surah An Nisa ayat 94 ):
... وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ .....
“Dan janganlah kamu berkata kepada orang yang kamu memberi salam kepada "Engkau bukan Mukmin."
Allah SWT telah menentukan cara salam penghormatan bagi sesama orang mukmin ialah pemberian salam, sebagaimana dalam firmannya :
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚ....
“Penghormatan mereka (orang-orang mukmin itu) ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam.” (QS Al Ahzab ayat 44).
Demikian pula para malaikat yang masuk ke tempat-tempat orang-orang yang beriman:
… وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ
“Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (Malaikat berkata,) “Salāmun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu).” (QS Ar Ra’d ayat 23 – 24 )
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah …
Agama Islam tidak berhenti pada batas mempopulerkan prinsip-prinsip kerukunan dan perdamaian antara umat manusia, namun jauh dari pada itu, islam menjadikannya sebagai dasar bagi hubungan antar sesama manusia, bangsa dan bernegara. Tentang hubungan antarsesama manusia, Allah SWT berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ … ࣖ“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” ( QS. Al Hujurat ayat 10 )
Rasulullah SAW bersabda:
عَنِ النُّعْمَانَ بْنِ بَشِيرٍ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى »رواه مسلم
"Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim).
Demikianlah hubungan sesama umat Islam yang dibangun di atas tali persaudaraan, rasa simpati dan kasih sayang. Sedangkan hubungan umat islam dengan umat-umat yang lain adalah hubungan perkenalan, tolong menolong dan keadilan. Allah SWT berfirman :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.” (QS Al Hujuraat ayat 13 )
Agama Islam menghormati manusia dan memuliakannya sebagai manusia tanpa memandang agamanya, bangsanya, jenisnya, tempat tinggalnya, bahasanya dan warna kulitnya. Kemuliaan manusia dan keistimewaannya di atas makhluk Allah SWT yang lain ialah karena manusia diciptakan Allah SWT langsung, ditiupkan ruh oleh-Nya, diperintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai penghormatan baginya, dan dikuasakanlah kepadanya apa yang di langit dan di bumi.
Allah SWT memberikan kepada manusia kekuatan akal dan jiwa agar mereka dapat menguasai dan menjadi tuan di planet bumi ini, guna memakmurkannya dan mewarisinya dengan menegakkan hak dan keadilan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Al Isra ayat 70 :
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
Kemuliaan ini menjadi semnpurna bila manusia terjamin hak-hak asasinya, hak hidup, hak kepemilikan, hak kebebasan berfikir, berusaha dan bergerak, guna memenihi kebutuhan hidupnya, jasmani maupun rohaninya.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah …
Ajaran islam mengajarkan akhlak dan budi pekerti yang tinggi. Mengarahkan kepada suatu Masyarakat agar warga-warganya saling cinta-mencintai, berkasih sayang, tolong menolong, berkorban untuk kepentingan yang lain, berlaku adil dan membuang jauh-jauh rasa egoism dan iri hati, agar tercapai kehidupan yang sentausa dan sejahtera, dimana setiap individu Masyarakat menganggap sesama manusia sebagai saudara.
Islam juga menghormati kebebasan berfikir dan menjadikan akal dan fikiran sebagai alat dan jalan untuk saling mengerti dan mengenal. Islam tidak memaksakan suatu kepercayaan atau suatu pemahaman kepada hamba yang lain.
Kerukunan dalam masyarakat merupakan cita-cita yang mesti tercapai melalui syiar ajaran-ajaran Islam yang ditanamkan kedalam jiwa individu masyarakat. Seruan ini terus dikumandangkan Islam sejak 14 abad yang lalu, hingga kini masih terasa segar, ia masih berbekas pada telinga-telinga yang mau mendengar dan hati yang masih terbuka lebar untuk menerima kebaikan, kebenaran dan keindahan Islam.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْاهُ، فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Tags: khutbah jumat, kerukunan masyarakat, kerukunan menurut islam, islam ajarkan kerukunan, apa konsep kerukunan menurut islam, salam, salam menurut islam