Khutbah Jumat: 5 Langkah untuk Menjaga Istiqamah Amalan Setelah Ramadhan

Khutbah Jumat: 5 Langkah untuk Menjaga Istiqamah Amalan Setelah Ramadhan

25/04/2025 08:46 ADMIN

Foto:  Freepik

Oleh: Ustadz H Shobirun Jamili SPdi, Sekretaris IV MUI Kota Tangerang


اَلسَّلَامُ عَليْكُمْ وَرَحْمَةاُللّٰهِ وَبَرَكَاتُه 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ، 

أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

 قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى:إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
صدق الله العظيم

Jamaah Jumat rahimakumullah...

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang mengantarkan kita pada keridhaan Allah, takwa yang menjadi bekal terbaik dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Al Hasyr ayat 18 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18)

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah...

Baru saja kita meninggalkan bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah, ampunan dan rahmat Allah. Bulan di mana kita dilatih untuk menjadi pribadi yang sabar, disiplin, dermawan, serta meningkatkan kualitas ibadah kita.

Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah: Apakah semangat ibadah yang telah kita bangun selama Ramadhan hanya bertahan satu bulan saja?

Janganlah kita menjadi hamba Ramadhan, tapi jadilah hamba Allah yang konsisten dalam ketaatan sepanjang tahun. Ramadhan memang telah berlalu, namun Rabb-nya Ramadhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetap hidup dan mengawasi kita setiap saat. Rasulullah SAW bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللّٰهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim)

Maka dari itu, semangat beribadah yang telah kita rasakan selama Ramadhan hendaknya terus kita lanjutkan. Di antaranya:

Pertama, menjaga shalat lima waktu berjamaah di masjid 

Salah satu bentuk ketaatan dan tanda kesungguhan seorang hamba dalam menjaga hubungannya dengan Allah SWT adalah dengan menjaga shalat lima waktu secara berjamaah di masjid.

Shalat adalah tiang agama, ibadah pertama yang akan dihisab di hari kiamat, dan merupakan pembeda antara orang beriman dan orang munafik. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 43 :

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

Ayat ini memerintahkan kita tidak hanya menunaikan shalat, tapi juga melakukannya bersama orang-orang yang rukuk—yaitu secara berjamaah. Rasulullah SAW bersabda:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

"Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat." (HR Bukhari dan Muslim)

Maka dari itu, mari kita jaga semangat Ramadhan yang telah membiasakan kita shalat berjamaah di masjid. Jadikan itu sebagai kebiasaan harian, bukan musiman. Langkahkan kaki ke masjid untuk meraih cinta Allah, keberkahan, dan balasan surga. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللّٰهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ

“Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi atau sore, maka Allah akan menyiapkan untuknya tempat tinggal di surga setiap kali dia pergi di pagi atau sore hari.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kedua, membiasakan diri membaca Alquran setiap hari
Alquran adalah petunjuk hidup bagi umat Islam. Ia adalah kalam Allah yang diturunkan untuk menerangi hati, menuntun jalan, dan menjadi penyembuh bagi jiwa. Oleh karena itu, membiasakan diri membaca Alquran setiap hari adalah bentuk ibadah yang sangat mulia dan penuh keberkahan. Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Isra ayat 9 :

إِنَّ هَـٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ

“Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus...” (QS Al-Isra: 9)

Dengan membaca Alquran setiap hari, kita sedang menjaga hubungan ruhani dengan Allah, menyejukkan hati, dan memperkuat iman. Bahkan Rasulullah SAW bersabda:

اِقْرَؤُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya.”(HR Muslim)

Jangan biarkan hari-hari kita berlalu tanpa menyentuh kalamullah. Meskipun hanya satu halaman atau beberapa ayat, rutinkanlah setiap hari. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang rutin meski sedikit.

Jamaah yang berbahagia... 

Ketiga, memperbanyak doa dan dzikir

Doa dan dzikir adalah amalan ringan di lisan, namun bernilai besar di sisi Allah. Dengan berdoa, kita menunjukkan ketundukan dan kebutuhan kita kepada-Nya. Dengan berdzikir, hati kita menjadi tenang dan hidup dalam cahaya iman. Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam surah Al Baqarah ayat 152 :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari-Ku.” 
Dan dalam ayat lain, Allah juga menegaskan:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS Ar-Ra’d: 28)

Rasulullah SAW pun sangat menekankan pentingnya dzikir. Beliau bersabda:

لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللّٰهِ

“Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan mengingat Allah.” (HR Tirmidzi, hasan sahih)
Dan tentang doa, Rasulullah SAW bersabda:

اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah inti ibadah.” (HR Tirmidzi, shahih)

Keempat, puasa sunnah, seperti Senin-Kamis atau puasa enam hari di bulan Syawal ; Berkaitan dengan ini Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.”  (HR Muslim)

Kelima, menjaga akhlak dan adab dalam kehidupan sehari-hari ; Ramadhan telah melatih kita untuk meninggalkan dosa dan maksiat. Jangan sampai setelah Ramadhan, kita kembali ke dalam kelalaian dan kemaksiatan. Allah ﷻ berfirman di dalam surat An Nahl ayat 92 :

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan kembali benangnya yang sudah dipintal dengan kuat..." 

Ayat ini mengingatkan kita agar tidak membatalkan amal shalih kita dengan kemaksiatan dan kelalaian setelah Ramadhan.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah...

Mari kita jadikan Ramadhan sebagai titik awal perubahan menuju kehidupan yang lebih bertakwa. Jangan biarkan semangat ibadah kita padam hanya karena bulan Ramadhan telah pergi.

Jadikan setiap hari kita seolah-olah berada di bulan Ramadhan, dengan hati yang bersih, ibadah yang istiqamah, dan semangat ketaatan yang membara. Allah Subhanahu wata’ala berfirman di dalam surah Fussilat ayat 30 :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

Semoga Allah menerima seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan, dan memberikan kekuatan kepada kita untuk terus menjaga semangat ibadah hingga akhir hayat. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمُ ,أَقُوْلُ هَذَا الْقَوْلَ ، وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ 



Tags: ramadhan, menjaga spirit ramadhan, amalan setelah ramadhan, bulan ramadhan, amalan sunnah, puasa sunnah, membaca alquran, khutbah jumat, teks khutbah jumat, majelis ulama indonesia