Catatan dari Tanah Suci: Mukimin Jadi Jembatan Komunikasi di Musim Haji

Catatan dari Tanah Suci: Mukimin Jadi Jembatan Komunikasi di Musim Haji

25/05/2025 18:55 ADMIN

Oleh: Muhammad Fakhruddin, Jurnalis MUIDigital dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH, MUI.OR.ID – Peran mukimin atau warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Arab Saudi terbukti sangat membantu kelancaran pelayanan jamaah haji tahun ini. Salah satunya, sosok Muhamad Yusuf Bahar Muksin yang dipercaya sebagai penghubung komunikasi dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Sebagai penghubung, tugas Yusuf yang ditempatkan di Bandara King Abdulaziz Jeddah ini adalah menjembatani komunikasi antara petugas haji Indonesia dan berbagai pihak di Arab Saudi. “Kami menerjemahkan permintaan internal dari tim Indonesia kepada pihak eksternal seperti Kementerian Haji, syarikah, dan Wukkala,” kata Yusuf saat saya temui di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (23/5/2025).

Pihak eksternal inilah yang berperan besar dalam mengatur alur kedatangan jamaah haji, mulai dari bandara hingga naik ke bus.

Namun peran Yusuf dan rekan-rekannya tidak berhenti di situ. Mereka juga turut mengkomunikasikan jika ada kasus khusus, seperti jamaah yang meninggal dunia, jamaah sakit yang membutuhkan rumah sakit, hingga berbagai situasi darurat lainnya. “Kalau ada penumpang turun dari pesawat dalam kondisi sakit, kami memastikan komunikasi dengan rumah sakit dan otoritas berjalan lancar,” ujarnya.

Yusuf juga mengkomunikasikan kedatangan jamaah tertua asal Indonesia, Mbah Sumbuk Soma Dikrama, yang berusia 109 tahun. Informasi ini disampaikan kepada Al Wukkala, perusahaan yang mengatur alur kedatangan jamaah haji di bandara. Hasilnya, sebuah bus khusus disiapkan untuk Mbah Sumbuk. Sejak saat itu, penyediaan bus khusus bagi jamaah lansia menjadi perhatian pihak Al Wukkala.

“Rata-rata penghubung adalah mukimin karena kami menguasai dua bahasa, Arab dan Indonesia. Ini memudahkan komunikasi dua arah,” ujar Yusuf yang sudah tinggal di Arab Saudi selama 17 tahun. Lahir dari ibu asal Petamburan, Jakarta, dan ayah asal Surabaya, Yusuf menyebut dirinya asli Indonesia, meski tumbuh besar di Arab Saudi.

Meski tinggal jauh dari Indonesia, ikatan batin dengan tanah air tak pernah pudar. “Ibu saya tinggal di Indonesia, jadi saya pulang setiap enam atau sembilan bulan sekali,” katanya dengan senyum.

Yusuf telah dua kali menjadi petugas haji, namun pengalaman sebagai pekerja di terminal haji bandara sudah ia jalani selama hampir dua dekade. Ia pernah bekerja di maskapai penerbangan Lion Air sebelum bergabung dengan tim PPIH.

Baginya, tugas sebagai penghubung adalah bentuk pengabdian. “Yang kita lakukan ini adalah berkhidmat untuk jamaah Indonesia. Semoga apa yang kita kerjakan hari ini menjadi ganjaran di akhirat,” tutup Yusuf penuh harap.

Dalam satu sektor di Bandara King Abdulaziz Jeddah, Yusuf bekerja bersama lima penghubung lain. Mereka dibagi dalam tiga titik utama, yaitu Fastrack, tim Garuda Indonesia, dan tim Saudi Airlines, masing-masing ditempatkan dua orang.

Rizka Akmaludin Yunus, seorang mukimin yang juga menjadi petugas haji tahun ini mengaku senang karena bisa membantu menerjemahkan dan mempermudah komunikasi petugas haji dari Indonesia. Rizka tidak mengalami kendala berarti selama bertugas dan berharap kelancaran ini terus terjaga hingga akhir musim haji.

Sebagai penghubung, Rizka bertugas membantu komunikasi antara petugas haji Indonesia dan pihak syarikah yang mayoritas menggunakan bahasa Arab. Kemampuannya berbahasa Arab dan Indonesia menjadi nilai tambah yang sangat penting. 

Menariknya, Rizka mengamati bahwa beberapa petugas syarikah mulai bisa menggunakan bahasa Indonesia. “Mereka sudah bisa bilang, ‘Ayo Bapak, Ibu satu baris, satu baris,’” ungkapnya dengan semangat.

Ia berharap seluruh petugas tetap sehat, kompak, dan terhindar dari kendala selama menjalankan tugas. “Semoga kita semua bisa terus menjaga semangat kebersamaan dan komunikasi yang baik,” pesannya.

Rizka dan Yusuf merupakan mukimin yang turut ambil bagian dalam mendukung kelancaran operasional ibadah haji 2025. Peran mereka semakin menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas budaya dan bahasa dalam melayani tamu-tamu Allah dari Indonesia. 

Tags: haji, ibadah haji, mukimin, petugas haji, PPIH