
Buya Anwar Abbas: Tingginya Frekuensi Ibadah Selama Ramadhan Melatih Kita Mengawal Hawa Nafsu
05/04/2025 19:33 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas menegaskan bahwa berkah Ramadhan adalah terkawalnya hawa nafsu. Melalui ibadah yang jumlahnya berlipat-lipat, seperti shalat tarawih dan witir, maka kesempatan untuk terus bermuwajahah kepada Allah SWT semakin banyak. Semakin kuat pula kontrol kita terhadap hawa nafsu.
“Kalau kita sudah sering-sering mengingat
Allah maka tentu secara teoritisnya kita akan banyak berkomunikasi dengan Allah, kita akan banyak bermuwajahah dengan Allah, maka tentu tidak mustahil dalam diri kita akan tumbuh rasa cinta, tidak mustahil dalam diri kita akan tumbuh rasa sayang kepada Allah,” ungkap Buya Anwar saat menyampaikan khutbah shalat Jum'at di Masjid Al Mujahidin Pamulang, Banten, Jumat (4/4/2025).
Buya Anwar menyampaikan, rasa cinta yang tumbuh kepada Allah SWT itu akan membuat kita patuh dan taat. Itulah modal utama untuk menjadi muslim yang bertakwa.
“Seandainya puasa dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang
ada dan dilakukannya karena ikhlas untuk memperhambakan diri kepada Allah maka dia menjadi orang yang bertakwa jadi orang yang bertakwa adalah orang yang menempati posisi tertinggi di mata Allah,” ujar Buya Anwar.
Meski begitu, orang yang bertakwa tidak berarti sunyi dari godaan. Bahkan, kata Buya Anwar, orang bertakwa akan banyak sekali mengalami rintangan dan halangan serta godaan.
“Rintangan godaan dan halangan tersebut datang dari berbagai arah dan salah satu rintangan dan godaan yang paling berat adalah rintangan dan godaan yang datang dari dalam diri kita sendiri yang bentuknya berupa hawa nafsu,” kata Buya Anwar.
Hawa nafsu adalah sebuah hal yang naluriah dan menjadi pemberian Allah sejak manusia lahir. Buya Anwar menyampaikan, ajaran Islam tidak memerintahkan menghapus hawa nafsu karena itu adalah pemberian dari Allah SWT.
Buya Anwar mencontohkan, selalu ada dalam diri kita untuk berkuasa. Selalu ada hasrat dalam diri kepada lawan jenis. Hal seperti adalah sunnatullah. Tugas kita sebagai muslim dengan Ramadhan kemarin adalah melatih mengendalikan hawa nafsu.
“Yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul adalah bagaimana kita bisa mengendalikan hawa nafsu tersebut dalam bingkai firman Allah dan sabda Nabi,” terang Buya Anwar.
Kebiasaan ibadah kita seperti membaca Al Qur'an, shalat, maupun sedekah yang lebih banyak dari biasanya selama bulan Ramadhan itu adalah cara kita mengawal hawa nafsu sesuai bingkai firman Allah dan hadist nabi tersebut.
“Itulah sebabnya Nabi menitipkan pesannya kepada kita semua dua hal (Al Qur'an dan Hadist) yang jika kita mau berpegang teguh kepada dua warisan tersebut maka dijamin kita tidak akan tersesat,” papar Buya Anwar. (Ibnu/Azhar)
Tags: Buya Anwar